Keutamaan Menjadi Penghafal Qur’an: Pantas Menjadi Pemimpin Delegasi

Memiliki hafalan Qur’an merupakan kenikmatan yang luar biasa dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Bagaimana tidak? Ada banyak keutamaan yang bisa didapatkannya. Hal ini bahkan semakin utama jika upaya tersebut sudah ditanamkan sejak dini. Menurut Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, seorang penghafal Qur’an dianggap pantas mengemban amanah sebagai pemimpin delegasi. Dari Abu Hurairah ia berkata,

Telah mengutus Rasulullah sebuah delegasi yang banyak jumlahnya, kemudian Rasul mengetes hafalan mereka, kemudian satu per satu disuruh membaca apa yang sudah dihafal, maka sampailah pada Shahabi yang paling muda usianya, beliau bertanya, “Surat apa yang kau hafal? Ia menjawab, ”Aku hafal surat ini.. surat ini.. dan surat Al Baqarah.” Benarkah kamu hafal surat Al Baqarah?” Tanya Nabi lagi. Shahabi menjawab, “Benar.” Nabi bersabda, “Berangkatlah kamu dan kamulah pemimpin delegasi.” (HR. At-Turmudzi dan An-Nasa’i)

Hadist di atas menjelaskan tentang salah satu keutamaan yang diperoleh seorang penghafal Qur’an. Keutamaan tersebut menurut Rasulullah adalah mengemban amanah untuk bergerak sebagai pemimpin delegasi. Sesuai dengan hadist, usia tidak menentukan seseorang untuk menjadi pemimpin delegasi. Hafalan Qur’an-lah yang meningkatkan peluang emas tersebut. Semakin banyak hafalan yang dikuasai maka semakin besar kesempatan untuk mengemban amanah mulia ini.

Tidak hanya itu, peluang menjadi pemimpin delegasi seperti yang diutarakan Rasulullah juga semakin besar didapatkan oleh mereka yang mampu menghafal surat al-Baqarah. Bukan tanpa alasan, pasalnya ada banyak keistimewaan dari puncaknya setiap surat dalam Qur’an ini. Ya, al-Baqarah dapat berperan sebagai penaung di hari Kiamat nanti. Tidak hanya itu, berisikan pula ayat Kursi, surat al-Baqarah apa bila dibacakan mampu melindungi diri dan lingkungan dari godaan setan. Begitulah sebaik-baik manfaat dari seorang penghafal Qur’an.