Pahala adalah imbalan bagi umat Muslim yang senantiasa mengamalkan perbuatan baik. Hal tersebut sejatinya merupakan ganjaran dari Allah Subhanahu wa Ta’ala pada mereka yang dengan tulus menebarkan manfaat untuk sesama. Sayangnya, tidak ada manusia yang sempurna. Di balik niat terpujinya kadang kala seseorang lebih sering dilanda kekhilafan dengan melakukan perbuatan yang mampu merusak nilai amal kebaikan yang telah dilakukannya.
Di antara salah satu kekhilafan tersebut adalah kebiasaan membicarakan orang lain. Hal ini sering kita kenal dengan sebutan ghibah. Ghibah nyatanya tak hanya mampu merusak nilai amal kebaikan saja tapi juga dapat menimbulkan bahaya baik bagi pelaku mau pun korbannya. Sebagaimana dalam al-Qur’an, bahwasanya Allah Ta’ala berfirman,
”Hai orang-orang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka (kecurigaan), sebab sebagian prasangka adalah dosa; janganlah (kalian) mencari-cari keburukan orang, dan jangan (kalian) menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara engkau suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah engkau merasa jijik kepadanya. Dan bertaqwalah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala ! Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang “. (QS. Al-Hujurat : 12)
Ayat di atas menjelaskan tentang dampak buruk dari perbuatan ghibah. Ghibah sendiri pada awalnya muncul akibat berkembangnya prasangka atau kecurigaan seseorang terhadap orang lain. Prasangka tersebut dilakukan dengan tujuan mencari-cari keburukan seseorang. Pada akhirnya kondisi ini menjadikan satu pribadi dengan pribadi lainnya saling menggunjing. Terkait hal ini, Allah Ta’ala mengibaratkan bahaya yang ditimbulkan layaknya memakan bangkai daging saudaranya sendiri yang tentu saja sangat menjijikan.
Buruknya dampak yang dihasilkan dari perbuatan ghibah mampu membuat nilai kebaikan yang telah kita lakukan menjadi gugur atau bahkan hilang. Hal ini dapat terjadi lantaran perbuatan tersebut mampu memunculkan rasa tidak nyaman pada orang lain. Bahkan bukan tidak mungkin ghibah yang dilakukan tanpa terlebih dahulu mencari kebenaran berita dapat terus berkembang dan akhirnya menyebabkan timbulnya fitnah. Naudzubillah min zalik, begitu buruknya dampak dari perbuatan ini. Semoga kita termasuk dalam golongan orang-orang yang mampu menjaga nilai amal kebaikan.