Keutamaan Menjadi Penghafal Qur’an: Memeroleh Kekayaan yang Berlimpah

Begitu banyaknya keutamaan yang diturunkan Allah Subhanahu wa Ta’ala pada mereka yang mampu menghapal al-Qur’an. Hal ini tentu saja menarik perhatian para orang tua untuk dapar membekali buah hati mereka pengetahuan terkait perkara tersebut. Bukan tanpa alasan, pasalnya seseorang yang memiliki hapalan Qur’an digambarkan seperti hamba yang memiliki kekayaan berlimpah dan mampu membuat cemburu orang lain.

Dari Ibnu Umar radhiallahu anhuma, ia berkata bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

Tidak boleh ada hasad (kecemburuan) kecuali pada dua hal. (Pertama) kepada seorang yang telah diberi Allah (hafalan) Al Qur`an, sehingga ia membacanya siang dan malam. (Kedua) kepada seorang yang dikaruniakan Allah harta kekayaan, lalu dibelanjakannya harta itu siang dan malam (di jalan Allah).” (HR. Al-Bukhari no. 4638 dan Muslim no. 1350)

Hadist di atas menjelaskan tentang dua hal utama yang dikaruniakan Allah pada hamba-Nya yang terpilih. Salah satu dari nikmat tersebut adalah mereka yang tengah dalam upaya menghapal Qur’an. Sementara yang kedua adalah mereka yang ditetapkan oleh Allah Ta’ala memiliki harta berlimpah dan selalu fokus untuk membelanjakannya di jalan Allah. Dua jenis orang dengan karunia ini digambarkan sebagai pemilik kekayaan yang berlimpah. Pada keduanya, Rasulullah berpesan agar umatnya wajib menaruh kecemburuan.

Kecemburuan terhadap kemampuan orang-orang yang dapat menghapal Qur’an dan rutin berinfak adalah kondisi yang diperbolehkan bahkan sangat dianjurkan. Dengan memiliki perasaan tersebut, tentu akan lebih banyak umat Muslim yang berbondong-bondong menuntut ilmu al-Qur’an dan peduli pada sesama. Pemeroleh ilmu al-Qur’an dapat membuat kita membedakan mana yang baik dan buruk. Sementara kebiasaan berinfak mampu menumbuhkan rasa saling mengasihi satu sama lain. Hal inilah yang sejatinya mampu membuka peluang kehidupan dunia yang tenteram dan damai.