Ilmu merupakan salah satu nilai dari diri seorang Muslim. Melalui ilmu yang bermanfaat, kita dapat memeroleh pahala baik karena telah berkata sesuai dengan dasarnya atau pun telah menyebarkannya secara cuma-cuma. Maka dari itu, sering kali nilai diri seseorang dilihat dari cara bicaranya, yakni seberapa banyak ilmu yang ia peroleh. Bukan tanpa alasan, pasalnya berbicara tanpa dasar atau ilmu yang kuat bisa menjadi penyebab nilai pahala kebaikan seseorang gugur tak berbekas.
Hal ini sebagaimana diketahui dalam suatu hadist, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Siapakah yang bersumpah atas nama-Ku, bahwa Aku tidak akan mengampuni Si Fulan, sesungguhnya Aku telah mengampuni Si Fulan, dan Aku menggugurkan amalmu.” (HR Muslim)
Hadist di atas menjelaskan tentang bahaya berbicara tanpa dasar ilmu yang kuat. Salah satu contoh yang semakin meningkatkan resiko adalah ketika ada yang bersumpah atas nama Allah Subhanahu wa Ta’ala bahwa seseorang tidak akan diampuni dosanya. Maka sesungguhnya orang tersebut telah berbicara tanpa dasar dan Allah sangat membenci hal tersebut. Bagi dirinya, Allah Subhanahu wa Ta’ala akan menggungurkan setiap pahala dari perbuatan baik yang telah dilakukannya.
Naudzubillah min zalik, semoga kita tidak termasuk dalam golongan orang-orang yang gemar berbicara tanpa dasar. Sungguh akan sangat disayangkan bahwa perbuatan tersebut bisa saja menghilangkan seluruh timbangan amal yang telah susah payah kita kumpulkan. Maka dari itu, hendaknya sebagai umat Muslim kita wajib mencari tahu dahulu pokok persoalan dalam suatu hal. Kondisi ini diperlukan tentunya agar tidak ada yang dilanda kerugian atas perkataan dari seseorang yang tak berdasar.