Salah satu hal yang wajib kita syukuri sebagai bagian dari umat Islam adalah memiliki suri teladan yang baik, yakni Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau sejatinya bukan hanya utusan Allah Subhanahu wa Ta’ala saja tapi juga gambaran diri dari sosok yang paling mulia di jagat raya. Maka dari itu, setiap tindak tanduknya harus menjadi contoh yang sebaiknya kita ikuti dalam kehidupan sehari-hari. Bukan tanpa sebab, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam telah dirancang sedemikian rupa oleh Allah agar dapat menjadi petunjuk untuk mencapai keselamatan hidup di dunia dan juga di akhirat kelak.
Maka dari itu, sangat penting bagi diri kita untuk dapat mencontoh kehidupan beliau. Sebaliknya, umat Islam dilarang memilih atau mengikuti orang-orang yang pada dirinya terdapat tanda-tanda dari dosa. Sejatinya, ada banyak hal yang perlu kita pertimbangkan dalam membina hubungan dengan orang lain. Namun, jika harus diberikan tanda maka Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menunjukkan larangan kepada hamba-Nya untuk mengikuti orang-orang dengan karakter diri yang buruk. Hal ini sebagaimana diketahui di dalam al-Qur’an bahwasanya Allah berfirman,
“Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina, yang banyak mencela, yang kian-kemari menghambur fitnah, yang banyak menghalangi perbuatan baik, yang melampaui batas lagi banyak dosa, yang kaku kasar, selain dari itu yang terkenal kejahatannya.” [Qs. A-Qalam: 10-13]
Ayat di atas menjelaskan tentang hal-hal yang harus dihindari dalam diri seseorang tatkala membangun hubungan dengan dirinya. Allah Subhanahu wa Ta’ala di dalam firmannya tersebut menyatakan setidaknya tujuh sikap dari diri seseorang yang patut kita waspadai dan hindari terutama dalam membina hubungan. Yang pertama, umat Islam harus menjauhi diri dari orang yang banyak bersumpah. Bukan tanpa alasan pasalnya sumpah sering kali menyebabkan kita terjerumus ke dalam dusta. Sebagaimana kita ketahui bahwa dusta adalah hal yang haram dan ciri dari kemunafikan.
Tak hanya itu, kita juga dilarang membina hubungan dengan orang yang banyak mencela. Celaan bukanlah bagian dari kebiasaan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam karena tentu saja hal tersebut dapat menyakiti hati orang lain. Kemudian sikap lainnya dari diri seseorang yang patut kita waspadai adalah kebiasaan mereka dalam memfitnah. Fitnah termasuk dalam perbuatan dosa yang besar. Bahkan mereka yang gemar menebar fitnah biasanya juga akan mudah menghalang-halangi perbuatan baik. Mereka akan sangat marah pada orang yang mengajak kebaikan.
Selanjutnya, kita juga dilarang berteman dengan orang yang kaku serta kasar. Cara mereka berkomunikasi tersebut mencerminkan diri mereka sekaligus perbuatannya yang terkenal dengan dosa dan kejahatannya. Orang-orang semacam itu hendaknya harus kita jauhi. Tujuannya adalah agar kita tidak mudah tertular dengan perilaku buruknya. Maka dari itu, sangat penting bagi umat Islam untuk selalu mencontoh tindak tanduk Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memberkahi diri beliau dengan kemuliaan yang tak pernah dimiliki oleh nabi-nabi sebelumnya sekaligus menjadi penyempurna akhlak umat manusia.