Bulan Dzulhijjah dikenal juga sebagai musim dilakukannya ibadah haji. Umat Islam yang tergolong mampu sangat dianjurkan untuk dapat melaksanakan amalan indah tersebut. Meski pun begitu, sejatinya keutamaan bulan Dzulhijjah tak hanya bisa didapatkan oleh mereka yang berhaji saja. Seluruh umat Islam yang disertai dengan niat tulus ikhlas berkesempatan mendapatkan keutamaannya.
Meski Allah Subhanahu wa Ta’ala menurunkan keutamaan yang berbeda-beda pada setiap 10 hari di bulan suci ini, namun secara umum Dzulhijjah dianggap sebagai saat dimana Allah menyempurnakan agama Islam. Hal ini sebagaimana tertulis dalam al-Qur’an bahwasanya Allah berfirman,
“Pada hari ini telah Aku sempurnakan bagi kalian agama kalian, dan telah Aku sempurnakan nikmat-Ku atas kalian, dan Aku telah meridhai Islam itu agama bagi kalian.” (Qs. Al Maidah: 3)
Tidak hanya itu, barang siapa yang menyisihkan waktu di bulan Dzulhijjah untuk melakukan puasa sunnah Arafah, maka mereka mendapatkan ganjaran berupa dihapuskannya dosa-dosa selama dua tahun belakangan. Rasulullaah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Puasa Asyura dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu, dan puasa Arafah itu dapat menghapuskan dosa selama dua tahun, setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” (HR. An Nasaa’i)
Di sisi lain, umat Islam yang tidak berhaji juga masih memiliki kesempatan untuk mendapatkan keutamaan bulan Dzulhijjah dengan melakukan ibadah qurban. Qurban sendiri adalah amalan yang sangat dianjurkan. Di dalamnya terdapat unsur sedekah dan perhatian lebih kita terhadap kaum dhuafa. Sebagaimana diketahui dalam suatu hadisr bahwasanya Rasulullaah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sebaik-baik pelaksanaan haji adalah yang paling banyak bertalbiyah dan yang paling banyak berhadyu (menyembelih hewan sebagai hadiah untuk fuqara’ Makkah -pen).” (HR. Abu Ya’la, An Nasaa’i, Al Haakim, dan Al Baihaqi. Syaikh Al Albaani menilai hadits ini hasan)
Yang tetakhir dan tak kalah penting, bulan Dzulhijjah juga dianggap sebagai saat paling indah berkumpulnya seluruh umat Islam. Bukan tanpa alasan, pasalnya bagi mereka yang melakukan ibadah haji dan tepatnta pada hari Arafah, seluruh umat Islam dari berbagai penjuru akan berkumpul demi melakukan prosesi puncak pelaksanaan manasik haji, yaitu wukuf di Arafah.
Rasulullaah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Haji itu (wukuf –pen) di Arafah.” (HR. Al Jama’ah)