Anjuran Berzakat Agar Hati Bersih dari Perbuatan Keji

Tingkah laku seseorang sering kali dianggap sebagai cerminan dari kepribadiannya. Hal tersebut sejatinya juga merupakan buah dari sifat asli dalam dirinya. Ada yang dikenal baik, namun tak jarang pula ada pula yang dianggap cukup merugikan jika berada dalam suatu ruang lingkup pergaulan. Kondisi tersebut bisa terjadi akibat adanya sifat buruk yang terpelihara.

Tentu saja sebagai bagian dari umat Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam kita tidak ingin dicap menyebalkan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk dapat secara rutin muhasabah diri sekaligus berupaya membuang sifat-sifat keji yang ada dalam diri kita. Salah satu hal yang cukup sering dianjurkan untuk mencapai tujuan ini adalah memperhatikan kewajiban membayar zakat.

Sebagaimana diketahui dalam al-Qur’an, bahwasanya Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Barangsiapa mengikuti langkah-langkah setan, maka sesungguhnya dia (setan) menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan mungkar. Kalau bukan karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepadamu, niscaya tidak seorang pun di antara kamu bersih (dari perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.” (QS. an-Nur: 21)

Ayat di atas menjelaskan tentang salah satu hikmah membayar zakat. Harta yang disimpan dan ditimbun sejatinya tidak mendatangkan manfaat satu pun kecuali mampu menghadirkan sifat kikir dalam diri seseorang. Hal ini tentu saja berbeda dengan keadaan di mana seseorang rutin mengeluarkan zakat. Secara tidak langsung, Allah Ta’ala menurunkan karunia-Nya berupa hati yang bersih dari perbuat keji.

Hal ini sangat mungkin terjadi mengingat zakat adalah salah satu bentuk perhatian kita pada sesama. Allah menyukai hamba-Nya yang senantiasa menolong sesama. Maka dari itu, penting bagi Allah untuk selalu memperhatikan hamba yang gemar berbuat baik pada kaum dhuafa. Perhatian tersebut hadir dalam bentuk jiwa yang tenang lagi tenteram. Tak hanya itu, kehidupan mereka pun akan semakin berkah akibat zakat yang juga befungsi sebagai penyubut pahala.