Di saat diri telah terlalu lelah berkutat dengan hiruk pikuk dunia, ada kalanya kita ingin memperbaiki diri menjadi lebih baik. Keinginan ini biasanya timbul terkait pembekalan akan kehidupan di akhirat kelak. Bukan tanpa alasan, pasalnya kita sudah terlalu lama menghabiskan waktu untuk mengejar dunia sementara tujuan akhir dari hidup kita adalah akhirat.
Sayangnya, tidak ada satu pun hal yang kita lakukan di dunia sebagai bekal menuju akhirat kelak. Maka timbulah keinginan untuk memperbaiki diri tersebut. Tahukah bahwa kemunculan niat ini merupakan kehendak Allah SWT? Ya, sejatinya ada beberapa tanda yang diperlihatkan Allah tatkala menghendaki kita memperbaiki diri menjadi lebih baik.
Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah dalam kitabnya, Al-Wabilush Shayyib pernah berkata,
“Barangsiapa yang Allah kehendaki kebaikan pada dirinya, maka Allah akan bukakan untuknya pintu perendahan diri, perasaan tidak berdaya, selalu bersandar hatinya kepada Allah Ta’ala dan terus-menerus merasa butuh kepada-Nya. Ia memeriksa aib-aib dirinya, kebodohan yang ada padanya dan kezalimannya. Di samping itu, ia menyaksikan dan menyadari betapa luas karunia, ihsan, rahmat, kedermawanan, dan kebaikan Rabbnya serta kekayaan dan keterpujian diri-Nya.”
Sejatinya, ada tiga tanda yang diperlihatkan Allah tatkala Dia menginginkan kebaikan pada diri kita. Yang pertama adalah dibukakannya jalan menuju Allah dimana kita tiba – tiba merasa rendah di hadapan – Nya, tidak berdaya, dan selalu butuh serta mencari keberadaan – Nya. Kemudian Allah juga akan menghadirkan perasaan menyesal dalam hati kita.
Seketika kita teringat seluruh aib, kesalahan, dan juga perbuatan maksiat yang dilakukan di masa lampau. Pada saat itu pula timbul penyesalan akan kekhilafan tersebut dan merasa ingin sesegera mungkin memperbaiki kesalahan yang pernah diperbuat. Kelak, perasaan tersebut juga akan menyadarkan kita betapa besar nikmat yang Allah berikan. Ya, akan ada saatnya dimana kita merasa bahwa Allah begitu baik meski dosa yang kita lakukan setinggi gunung.
Rasa tersebut kian hari kian membesar sehingga kecintaan dan kerinduan kita pada Allah Ta’ala pun semakin besar. Munculnya perasaan – perasaan ini sejatinya merupakan tanda dari Allah bahwa Ia menginginkan kita berubah menjadi pribadi yang lebih baik. Hal ini juga sejatinya merupakan hidayah yang Allah Ta’ala karuniakan pada kita. Maka dari itu, hendaknya kita dapat memanfaatkannya sebaik dan sesegera mungkin.