2 Tanda Ini Bukti Adanya Keimanan dalam Hati Seseorang

Kekuatan iman seseorang sering kali dinilai dari keadaan fisik yang ditampilkan. Tidak jarang, banyak juga yang memandang iman melalui seberapa banyak amalan yang dilakukan oleh seseorang. Pada kenyataannya, tanda adanya keimanan dalam hati tidak semata-mata perihal menjalankan ibadah dan melakukan amalan saja. Iman yang kuat dan kokoh juga dapat terlihat dari sifat. Tepat sekali, seseorang yang beriman senantiasa memelihara sifat sabar dan keinginan untuk berkasih sayang.

Sebagaimana diketahui di dalam al-Qur’an bahwasanya Allah Ta’ala berfirman,

Dan dia (tidak pula) termasuk orang-orang yang beriman dan saling berpesan untuk bersabar dan saling berpesan untuk berkasih sayang. Mereka (orang-orang yang beriman dan saling berpesan itu) adalah golongan kanan.” (QS. Al-Balad: 17-18)

Ayat di atas menjelaskan tentang salah satu tanda keimanan seseorang. Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan hamba-Nya untuk senantiasa bersabar. Sabar tak hanya sekedar tanda keimanan saja tapi juga bukti bahwa seseorang mampu menerima berbagai kondisi yang dihadapinya. Hal ini juga menandakan bahwa ia menerima ketetapan Allah Subhanahu wa Ta’ala terhadap kehidupannya. Baik atau buruknya keadaan yang sedang dihadapi tak memengaruhi ketaatannya pada Allah Ta’ala.

Tidak hanya itu, adanya keimanan dalam diri seseorang juga ditandai dari timbulnya perasaan untuk berkasih sayang. Ini merupakan bukti bahwa keimanan memunculkan kelemah-lembutan hati. Orang-orang yang beriman akan tidak akan mudah marah, berburuk sangka, atau pun menuduh sesama. Hatinya akan selalu dihiasi oleh perasaan kasih yang membuat orang lain merasa begitu nyaman berada di dekatnya. Begitulah seharusnya kondisi dari seseorang tatkala keimanan ada dalam hatinya. Keimanan seharusnya membuat kita menjadi semakin lembut.