Dewasa ini, cara menjalin komunikasi dengan sesama semakin mudah dilakukan. Hadirnya media sosial merupakan salah satu tanda dari kemajuan tersebut. Sayangnya, alih-alih memanfaatkannya dengan tepat cara berkomunikasi secara digital tersebut kini hanya menjadi langkah paling mudah untuk menghujat, menghakimi, serta menindas sesama.
Pada kenyataannya, Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan hamba-Nya untuk dapat saling berkasih sayang antar sesama. Kita dilarang untuk saling merendahkan karena perbuatan tersebut tidak mencerminka jati diri umat Islam. Sebagaimana diketahui dalam al-Qur’an, Allah Ta’ala berfirman,
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik.” (QS. Al Hujurat: 11)
Merendahkan orang lain yang berujung pada penindasan tidak sama sekali mencerminkan kualitas dari diri seseorang. Sebaliknya, Allah Maha Mengetahui mana dari sekian banyak hamba-Nya yang memiliki kualitas pribadi terbaik. Maka dari itu, meremehkan dan menindas orang lain hanya akan mendatangkan keburukan bagi pelakunya saja.
Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Seorang Muslim adalah saudara dari sesama Muslim, jadi dia tidak boleh menindasnya, atau mengecewakannya. Barangsiapa yang memenuhi kebutuhan saudaranya, maka Allah akan memenuhi kebutuhannya. Barangsiapa menghilangkan satu kesusahan seorang muslim, maka Allah akan menghilangkan satu kesusahannya di hari kiamat. Dan barangsiapa menutup (aib) seorang Muslim, Allah akan menutup aibnya pada hari kiamat.” (HR Al-Bukhari)
Rasulullah melalui hadist di atas berpesan pada umatnya bahwa sesama Muslim sejatinya adalah saudara seiman. Kita dilarang untuk mencela dan menindas sesama. Bukan tanpa alasan, pasalnya cara kita memperlakukan orang lain akan menentukan cara Allah memperlakukan kita di hari Kiamat nanti. Mereka yang memelihara sikap untuk tidak dengan mudah menyakiti sesama akan mendapatkan perlakuan istimewa kelak.
Sebaliknya, mereka yang gemar menyusahkan orang lain baik dari segi sikap atau perkataan tentu juga akan menerima balasan yang sama. Kesusahan yang diberikannya akan dibalas oleh Allah Ta’ala hal serupa. Sementara, bagi mereka yang gemar menyebarkan air saudaranya kelak di hari Kiamat juga akan dengan mudah tersebar aibnya. Naudzubillah min zalik, semoga kita semua terhindar dari sikap buruk ini.