Keimanan seseorang pada Allah SWT kadang kala tidak dapat dilihat seberapa besar dan dalamnya. Sejatinya ini merupakan perkara hati yang hanya Allah saja mampu menilainya. Namun, pada dasarnya ada ciri – ciri tersendiri dari mereka yang meyakini keberadaan Allah sebagai satu – satunya pemegang kendali kehidupan. Kebiasaan bersedekah adalah salah satu dari ciri tersebut.
Hal ini cukup berbeda bagi mereka yang tidak memiliki keyakinan terhadap Allah SWT. Sedekah yang dilakukan tidak lagi diharapkan semata – mata untuk mencapai ridho Allah. Sebaliknya, tujuan utama dari perbuatan baik yang dilakukannya adalah hanya untuk mendapatkan pujian dan sanjungan dari orang lain. Sebagaimana dalam Al – Qur’an, Allah SWT berfirman:
“Dan (juga) orang-orang yang menginfakkan hartanya karena ria dan kepada orang lain (ingin dilihat dan dipuji), dan orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan kepada hari kemudian. Barangsiapa menjadikan setan sebagai temannya, maka (ketahuilah) dia (setan itu) adalah teman yang sangat jahat.” (QS. An – Nisa ayat 38)
Ayat di atas menjelaskan tentang bahaya menginfakkan harta dengan tujuan pamer. Pamer adalah sifat dari pada orang yang gemar menampakkan dan membanggakan sesuatu yang dimiliki atau dilakukannya. Bersedekah maupun menginfakkan harta dengan tujuan tersebut sejatinya merupakan bentuk kufur terhadap nikmat yang Allah karuniakan padanya.
Perbuatan ini bahkan juga tergolong berbahaya karena terlahir dari bujuk rayu setan. Setan diciptakan untuk membawa manusia pada perbuatan keji dan terlarang. Barang siapa yang mengikutinya maka bukan tidak mungkin akan mendapat celaka. Maka dari itu, jangan sampai kita terhasut dengan bujuk rayu setan yang kelak akan menjerumuskan kita pada kebinasaan semata.