Memerangi perbuatan jahat sungguh bukanlah perkara yang mudah. Pasalnya, terdapat pergolakan batin terkait cara yang tepat untuk merespon hal tersebut. Jika mengikuti hawa nafsu, sudah tentu kita sangat ingin membalas kejahatan orang lain dengan cara yang sama bukan? Namun, sejatinya Allah SWT telah memerintahkan hamba – Nya untuk dapat menghindari perbuatan tercela ini.
Ya, dalam Al – Qur’an Allah memberikan jalan keluar yang lebih diridhai terkait balasan terhadap orang – orang yang berbuat jahat. Sebagaimana firman – Nya yang berbunyi:
“Dan tidaklah sama kebaikan dengan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, sehingga orang yang ada rasa permusuhan an-tara kamu dan dia akan seperti teman yang setia.” (QS. Fussilat ayat 34)
Sudah merupakan cerminan dari sifat seorang Muslim untuk menolak perbuatan jahat dengan sebuah kebaikan. Hal ini pulalah yang Allah perintahkan pada hamba – Nya melalui penjabaran ayat di atas. Bagi mereka yang senantiasa mengerjakan kebaikan maka akan mendapatkan balasan berupa penghargaan di dunia dan pahala yang setimpal di akhirat kelak.
Sebaliknya, bagi mereka yang tetap berusaha melakukan kejahatan maka penghinaan di dunia dan azab yang pedih di akhiratlah yang kelak akan mereka dapatkan. Maka dari itu, tidaklah ada gunanya bagi kita untuk membalas kejahatan dengan hal yang serupa. Sebaik – baiknya orang Mukmin adalah yang mampu memaafkan kesalahan dan menghadapi kemarahan orang lain dengan kesabaran.
Allah SWT Maha Mengetahui apa saja yang kita kerjakan dan siapa saja yang berhak menerima karunia – Nya.