Kemajuan teknologi tidak jarang membuat dewasa ini berlomba-lomba menarik perhatian dunia. Bukan tanpa sebab, pasalnya dengan modal yang tak seberapa sekaligus memanfaatkan akses mudah terhadap tekonologi memungkinkan kebanyakan orang mampu meraup pundi-pundi uang dalam waktu yang singkat. Sayangnya, hal tersebut sering kali tidak dibarengi dengan tanggung jawab yang tepat sebagai seorang manusia.
Mengedarkan berita hoax yang bahkan tidak diketahui asal muasalnya menjadi salah satu cara yang kerap dilakukan untuk mempermudah tujuan tersebut. Pada kenyataannya, sebagai manusia sekaligus mahluk ciptaan Allah Subhanahuwa Ta’ala sangat penting bagi kita untuk dapat menyeimbangkan pengetahuan dengan hal yang kita ucapkan. Sebagaimana disebutkan dalam al-Qur’an bahwasanya Allah berfirman,
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabannya”. (QS. al-Isra: 36)
Ayat di atas menjelaskan tentang perintah Allah Ta’ala pada hamba-Nya untuk tidak dengan mudah memercayai sekaligus menyebarkan hal yang belum diketahui kebenarannya. Berita-berita bohong yang disebarluaskan dengan mudah melalui media sosial termasuk dalam salah satu hal tersebut. Jika kita menjadi bagian yang dengan begitu mudahnya menyebarkan kebohongan, maka azab Allah adalah balasan setimpal yang mungkin didapatkan.
Bagaimana tidak? Kelak di akhirat Allah Subhanahu wa Ta’ala akan meminta pertanggung-jawaban terhadap segala hal yang kita lakukan, baik melalui perbuatan, perkataan, pendengaran, hingga perasaan. Sejatinya, tidak ada satu pun manusia yang akan luput dari proses ini. Maka dari itu, penting bagi kita untuk selalu menjaga diri dari berita-berita bohong dengan tidak mudah dalam memercayai sekaligus menyebarkannya. Itulah sebaik-baiknya hal yang dapat kita lakukan sebagai manusia.