Waktu Mustajab Memanjatkan Doa: Antara Dua Waktu Sholat di Hari Senin, Selasa, dan Rabu

Doa adalah ungkapan harapan yang diutarakan seorang hamba pada Rabb-nya. Selain sebagai bentuk permohonan ampun, biasanya kita berdoa untuk meminta kebaikan dan keberkahan dalam hidup. Hal ini sejatinya sangat utama. Maka dari itu, kita perlu teliti dalam memilih waktu mustajab agar harapan tersebut dapat dikabulkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Di antara banyak waktu utama, hari Senin, Selasa, dan juga Rabu termasuk dalam beberapa kesempatan baik yang bisa kita manfaatkan untuk berdoa. Sebagaimana diriwayatkan dari Jabir bin Abdillah r.a, ia berkata:

Nabi Shallallahu alaihi wasallam, berdoa di Masjid Al-Fath 3 kali, yaitu hari Senin, Selasa dan Rabu. Pada hari Rabu lah doanya dikabulkan, yaitu diantara dua shalat. Ini diketahui dari kegembiraan di wajah beliau. Berkata Jabir: “Tidaklah suatu perkara penting yang berat pada saya kecuali saya memilih waktu ini untuk berdoa,dan saya mendapati dikabulkannya doa saya.”

Dan dalam riwayat lain disebutkan:

“Pada hari Rabu lah doanya dikabulkan, yaitu di antara shalat Dhuhur dan Ashar.” (HR. Ahmad)

Hadist di atas menjelaskan tentang beberapa waktu utama yang dipilih Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam untuk berdoa pada Allah. Waktu utama tersebut ada tiga, yakni hari Senin, Selasa, dan Rabu yang kesemua doa dilakukan di antara dua waktu sholat, Dzuhur dan Ashar. Dari hadist di atas dikisahkan pula bahwasanya para hari Rabu-lah Allah Subhanahu wa Ta’ala mengabulkan doa beliau.

Hal tersebut diketahui melalui ekspresi wajah Rasulullah yang terlihat sumringah usai berdoa di waktu tersebut. Ekspresi sumringah tersebut akhirnya disimpulkan sebagai tanda bahwa Allah telah mengabulkan doa beliau. Di sisi lain, hari Rabu juga diketahui menjadi salah satu hari istimewa dalam ajaran agama Islam. Keistimewaan tersebut terindikasi sebagai saat paling tepat untuk memulai pekerjaan, terutama menanam.

Dari Jabir r.a ia berkata bahwasanya Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda,

Barangsiapa menanam di hari Rabu, kemudian dia mengucapkan ‘Subhaanal baa-‘itsil waaritsi’, maka ia akan mendatangkan banyak makanan padanya. (HR. al – Dailami)