Merupakan hak sekaligus kewajiban bagi umat Islam untuk saling tolong menolong dalam kebaikan. Hal ini pulalah yang selalu menjadi kebiasaan dari junjungan besar kita Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Namun, tentu ada kalanya saat di mana kita tidak mampu membalas kebaikan orang lain. Lantas, hal apa yang bisa kita perbuat untuk menghargai ketulusan hatinya? Sesuai dengan anjuran Rasulullah, membalas kebaikan orang lain bisa kita lakukan dengan mendoakan orang tersebut.
Sebagaimana dalam suatu hadist, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Barang siapa yang telah berbuat kebaikan kepadamu, maka balaslah kebaikannya, bila engkau tidak memiliki sesuatu yang dapat digunakan untuk membalas kebaikannya, maka doakanlah kebaikan untuknya hingga engkau merasa telah cukup membalas kebaikannya tersebut.” (HR. Ahmad, Abu Dawud)
Hadist di atas menjelaskan tentang anjuran Rasulullah pada umatnya dalam upaya membalas kebaikan orang lain. Menurut Rasulullah hal tersebut merupakan suatu kewajiban bagi umat Muslim. Namun, Islam tidak pernah mengajarkan sesuatu dengan keterpaksaan karena sejatinya kebaikan yang sesungguhnya harus datang dari hati yang paling dalam. Oleh karena itu, ketika kita tidak memiliki kemampuan untuk membalas kebaikan orang lain, maka mendoakannya dalam hal yang baik sangatlah dianjurkan.
Sejatinya kita tidak dapat mengukur kebaikan seseorang yang dilandaskan pada ketulusan. Namun, kita dapat mendoakan mereka secara terus menerus hingga kita merasa bahwa doa tersebut sudah cukup untuk membalas kebaikan yang diberikannya. Begitulah cara yang dianjurkan Rasulullah pada umatnya dalam upaya membalas kebaikan. Tak ada hal yang lebih baik dari sepenggal doa seseorang pada orang lain yang didengungkan atas dasar cinta dan perasaan terima kasih yang amat mendalam.