Mencari nafkah merupakan kewajiban bagi umat Islam. Namun, di antara mereka ada yang senang mengumpulkan harta dan sebaliknya ada juga yang gemar bersedekah. Apa pun itu, hendaknya tanggung jawab untuk mencari nafkah tidak membuat kita lalai dari kewajiban pada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sayangnya, banyak di antara kita yang belum paham benar apa sejatinya hal yang mampu membuat hati menjadi lalai kepada Allah. Selain terlalu dalam mencintai dunia dan isinya, kebiasaan yang satu ini nyatanya menjadi alasan utama dari kelalaian.
Sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman di dalam al-Qur’an,
“Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, (1) sampai kamu masuk ke dalam kubur. (2) Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu), (3) dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui. (4) Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin, (5) niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahiim, (6) dan sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan ‘ainul yaqin. (7) kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu) (8).” (QS. At Takatsur: 1-8)
Ayat di atas menjelaskan tentang peringatan Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada hamba-Nya yang senantiasa bermegah-megahan. Tepat sekali, perasaan untuk dapat saling menyaingi satu sama lain dalam hal kepemilikan harta mampu membuat seseorang menjadi mudah terjerumus dalam kelalaian. Kelalalian membuat kita tidak peduli pada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Lalai juga memungkinkan kita menjadi sombong dan kufur nikmatm Hal ini terjadi lantaran kita telah merasa sangat mampu mencari harta sementara lupa bahwa Allah yang berbaik hati memberikannya.
Maka dari itu, umat Islam dianjurkan untuk dapat menjauhkan diri dari sifat bermegah-megahan. Perilaku ini tak hanya merugikan diri sendiri tapi juga menjerumuskan orang lain untuk melakukan hal serupa. Sifat bermegah-megahan tidaklah baik untuk diperlihara. Selain mampu menimbulkan perasaan lalai, bermegah-megahan juga dapat menjerumuskan kita ke Neraka Jahiim. Sungguh, kita dianjurkan untuk dapat mawas diri dengan senantiasa memelihara hati dari kemungkinan timbulnya sifat ingin terlihat lebih. Mencari nafkah memang diwajibkan tapi hendaknya hindari hal yang dapat melalaikan kita dari Allah Ta’ala.