Dunia mungkin menjadi sumber utama dari kenikmatan sementara. Bagaimana tidak? Berbagai hal indah dan menggugah selera tersaji di depan mata. Hanya hatilah yang mampu bertindak untuk mengikuti godaan yang ada atau tetap menahannya sekuat tenaga. Tentu hanya orang-orang yang bertakwa saja yang mampu melewati setiap ujian yang ada. Sayangnya, melihat betapa indahnya dunia justru membuat sebagian besar orang gelap mata. Kebanyakan di antara kita justru lupa bahwa dunia juga menjadi ladang pahala.
Tepat sekali, meski godaan kerap datang sejatinya akan selalu ada cara untuk menghindarinya. Bahkan, kita juga berkesempatan untuk fokus pada hal-hal yang membuat kita mencapai kebaikan yang sempurna. Lantas, apakah yang bisa kita lakukan untuk senantiasa memeroleh kebaikan yang utama? Sebagaimana diketahui dalam suatu hadist bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sekali-kali kamu tidak akan mencapai kebaikan (yang sempurna), sehingga kamu menafkahkan sebagian hartamu yang kamu cintai.” (Shahih Muslim 1665)
Hadist di atas menjelaskan tentang salah satu cara yang bisa kita lakukan untuk mencapai kebaikan yang sempurna. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada para sahabat dan umatnya beliau menyampaikan bahwa seseorang bisa mencapai kebaikan yang sempurna apa bila ia mampu menafkahkan sebagian harta yang dicintainya. Perlu kita ketahui bahwa sejatinya harta adalah salah satu modal untuk menjalani kehidupan. Dengan harta, kita dapat terus tumbuh serta merawat keluarga tercinta. Melalui harta juga kita dapat merangkul sesama.
Namun, kerap kali harta justru menjadi hal yang menjerumuskan seseorang ke dalam perbuatan-perbuatan maksiat yang melampaui batas. Keberlimpahan harta kerap kali dimanfaatkan hanya untuk berfoya-foya, riya’, menyuap, menindas yang lemah, dan segala perkara buruk lainnya. Perbuatan-perbuatan ini dapat terjadi lantaran mereka kufur nikmat sehingga tak mampu memanfaatkan harta dengan cara yang tepat. Pada kenyataannya, harta yang kita peroleh hanya sekedar titipan sementara saja dari Allah Ta’ala.
Allah menunggu kita untuk dapat memanfaatkan harta titipannya tersebut dengan cara yang tepat sebagai bentuk mensyukuri nikmat. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menafkahkannya di jalan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Hal ini dapat kita lakukan dengan mengeluarkan zakat, menafkahi anak yatim, membangun masjid, mengalirkan air, dan segala macam bentuk perbuatan infak lainnya. Semoga dengan cara-cara yang kita lakukan tersebut, harta yang kita miliki dapat mengantarkan kita untuk mencapai kebaikan yang sempurna.