Bencana alam kembali melanda negara kita. Berada di dalam lingkaran cincin api dunia, membuat Indonesia harus dengan rela menerima kenyataan mudahnya serangan gempa bumi datang di berbagai wilayah. Setelah Cianjur, Jawa Barat, bencana serupa juga turut menaruh ketakutan dan kesedihan mendalam pada saudara kita yang berada di Garut, Jawa Barat dan belakangan di Jember, Jawa timur. Meski terkesan biasa, namun sejatinya ada makna terselubung dari terjadinya berbagai bencana di nusantara.
Sebagaimana dalam al-Qur’an, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
“Tetapi dia tiada menempuh jalan yang mendaki lagi sukar. Tahukah kamu apa jalan yang mendaki lagi sukar itu? (yaitu) melepaskan budak dari perbudakan, atau memberi makan pada hari kelaparan.” (QS. al-Balad: 11-14)
Ayat di atas menjelaskan tentang keutamaan berinfak. Mungkin banyak yang bertanya-tanya apa hubungannya infak dengan bencana alam bukan? Tentu saja, bagi mereka yang memahami isyarat dari Allah Subhanahu wa Ta’ala ada keterikatan yang kuat di antara keduanya. Tepat sekali, terjadinya bencana sejatinya merupakan keadaan di mana setiap korban merasakan kesulitan. Tak hanya kesedihan atas kehilangan orang tersayang saja, kehilangan harta benda juga turut membuat kondisi semakin berat terasa.
Keadaan yang dialami oleh saudara-saudara kita yang menjadi korban bencana alam ini sejatinya adalah tanda dari Allah bagi kita untuk dapat tergerak hati mengeluarkan infak. Hal ini juga merupakan perintah yang turunnya langsung dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Memang, berinfak bukanlah perkara yang mudah untuk dilakukan. Bukan tanpa alasan, pasalnya perbuatan amal ini memerlukan materi untuk diberikan. Namun, Allah meminta hamba-Nya untuk dapat senantiasa menempuh jalan yang sulit ini.
Hal ini sejatinya juga merupakan ujian yang diturunkan Allah Ta’ala tak hanya bagi para korban bencana saja tapi seluruh umat Islam untuk dapat menempuh jalan yang sukar tersebut. Jika kita berupaya untuk dapat mengerjakannya, tentu saja akan ada balasan terindah dari Allah. Ringan tangan berinfak kala bencana alam terjadi juga sejatinya bukti dari keimanan seseorang. Maka, kelak di akhirat mereka akan termasuk dalam golongan kanan, yakni mereka yang akan mendapatkan kebahagiaan di akhirat berupa Surga dan segala macam kenikmatan di dalamnya.