Dalam proses tumbuh kembangnya, seorang anak akan banyak melakukan hal tak terduga. Tidak jarang para orang tua pun merasa begitu takjub atas cepatnya perkembangan buah hati mereka. Hal ini dapat terjadi lantaran terknologi yang semakin canggih sehingga memungkinkan mereka untuk lebih cepat bertumbuh dan berkembang mengenal dunia. Bahkan tanpa disadari orang tua, buah hati mereka telah mampu melakukan berbagai aktifitas terutama yang berkaitan dengan permainan. Meski pun demikian, hendaknya orang tua wajib waspada terhadap setiao jenis permainan yang dilakukan anak-anak. Bukan tanpa sebab, pasalnya ada beberapa jenis permainan yang sejatinya telah dilarang dan keluar dari zona aman syariat Islam.
Hal ini sebagaimana diketahui dari Buraidah radhiyallahu ‘anhu, yang berkata bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda,
“Siapa saja yang bermain dadu, maka seakan-akan dia telah mencelupkan tangannya ke dalam daging dan darah babi”. (HR. Muslim)
Hadist di atas menjelaskan tentang bahaya bermain dadu. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam kepada umatnya menyatakan bahwa permainan dadu terlarang karena termasuk ke dalam jenis permainan yang haram untuk dilakukan. Bukan tanpa sebab, pasalnya dadu merepresentasikan permainan judi. Begitu haramnya permainan dadu hingga Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam menggambarkan bahaya dari permainan ini seperti seseorang mencelupkan tangannya ke dalam daging dan darah babi. Tepat sekali, seperti yang kita pahamai bahwa dalam agama Islam daging dan darah babi adalah perkara yang haram. Umat Islam dilarang keras menyentuh hewan ini.
Hal yang sama juga berlaku pada permainan dadu. Dadu mencerminkan judi yang juga diharamkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Meski sekedar permainan semata, orang tua perlu memerhatikan buah hati mereka. Hendaknya, orang tua menjauhkan anak-anak dari jenis permainan ini. Bukan tanpa sebab, pasalnya mereka akan terbiasa dengan proses dan cara bermain judi melalui permainan dadu tersebut. Sebagai gantinya, akan lebih baik jika orang tua mengajak anak mengenal Nabi dan Rasul melalui buku cerita. Tidak hanya itu, anak-anak juga dapat diperkenalkan sedini mungkin pada huruf hijaiyah yang kini telah tertulis pada buku dengan gambar yang menarik.