Hidup bersama dengan dunia yang semakin berkembang tidak jarang membuat orang tua menaikkan tingkat harapannya pada anak-anak. Merasa tak ingin ketinggalan dengan yang lainnya, banyak orang tua yang menuntut anak mereka untuk bisa menguasai beragam hal dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Alhasil, anak-anak jadi merasa tertekan akibat terlalu banyak waktu yang dihabiskan untuk belajar.
Pada kenyataannya, hal tersebut tidaklah tepat. Anak-anak yang terlalu banyak menghabiskan waktu untuk belajar dikhawatirkan dapat mengalami hambatan dalam proses tumbuh kembangnya. Bahkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sangar tidak menganjurkan hal tersebut. Dan Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwasanya Rasulullah pernah bersabda,
“Pada suatu hari aku melayani Rasulullah. Setelah tugasku selesai, aku berkata dalam hati, ‘Rasulullah pasti sedang istirahat siang.’ Akhirnya, aku keluar ke tempat anak-anak bermain. Aku menyaksikan mereka sedang bermain. Tidak lama kemudian, Rasulullah datang seraya mengucapkan salam kepada anak-anak yang sedang bermain. Beliau lalu memanggil dan menyuruhku untuk suatu keperluan. Aku pun segera pergi untuk menunaikannya, sedangkan beliau duduk dibawah sebuah pohon hingga aku kembali.” (HR. Ahmad)
Hadist di atas merupakan bukti nyata bahwa Rasulullah yang begitu mulia pun tidak pernah memaksakan anak-anak untuk banyak menghabiskan waktu belajar. Sebaliknya, beliau justru menyukai bila di antara mereka terlihat senang dan bahagia ketika bermain bersama. Ini pertanda bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bahkan tidak memandang bermain bagi anak-anak sebagai perbuatan buruk atau tercela.
Bagi anak-anak, bermain merupakan cara untuk mengenal lebih jauh dunia di sekitarnya. Bersosialisasi dengan kawan sebaya akan melatih kemampuan mereka dalam ‘hablumminannas’. Secara tidak langsung, anak-anak dapat dengan segera mahir dalam melakukan komunikasi, bertukar mainan, atau bahkan saling menceritakan pengalaman seru bersama keluarga mereka.
Hal tersebut tentu saja memiliki pengaruh besar bagi kemampuan berpikir mereka. Otak mereka akan terangsang untuk berkembang lebih baik. Mereka akan belajar secara perlahan dalam memahami perasaan orang lain, bertenggang rasa, hingga menyelesaikan masalah bersama. Oleh karena itu, sebagai pasangan orang tua Muslim tentu akan mengikuti saran Rasulullah ini bukan? Biarkan anak bermain sesuai kebutuhan mereka dan manfaat yang tepat akan mereka rasakan.