Kemuliaan hari Jum’at telah ada di depan mata. Salah satu waktu yang amat baik di antaranya adalah menuju akhir hari. Di saat tersebut, umat Islam dianjurkan untuk dapat memperbanyak doa. Bukan tanpa sebab pasalnya penghujung hari Jum’at amatlah mustajab karena Allah Subhanahu wa Ta’ala sudah pasti mengabulkan harapan hamba-Nya yang memohon kepada-Nya. Hal ini sebagaimana diketahui dalam suatu hadist bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda,
“Pada hari itu ada saat yang tidaklah seorang hamba muslim bertepatan dengannya dalam keadaan dia berdiri salat yang ia meminta sesuatu kepada Allah SWT melainkan akan dikabulkan oleh-Nya,” (HR Bukhari)
Meski pun Allah sudah pasti mengabulkan doa kita di waktu emas penghujung Jum’at, sejatinya ada hal yang tetap harus diperhatikan. Hendaknya umat Islam tidak mengurangi segala amalan yang dilakukannya di hari baik ini. Terutama amalan wajib, selain merupakan perintah utama Allah Subhanahu wa Ta’ala tentu saja akan sangat sayang jika ditinggalkan. Sebaliknya, umat Islam dianjurkan untuk dapat menjaga atau memelihara kebiasaan mereka. Jika memang belum mampu menambah, alangkah baiknya jika kita menghindari kemungkinan mengurangi amalan.
Bukan tanpa sebab, pasalnya kunci utama dari dikabulkannya doa adalah konsistensi dari seorang hamba dalam beribadah. Allah Subhanahu wa Ta’ala mencintai hamba-Nya yang beribadah sesuai kemampuan mereka. Tidak berlebihan namun juga tidak begitu pelit dengan waktu dan tenaganya yang dicurahkan saat beribadah pada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Tak harus banyak, ibadah hendaknya dilakukan secara rutin dan berkelanjutan. Di situlah terletak poin utama bagi Allah untuk memberkahi hidup hamba-Nya dengan pahala berlimpah ruah.