Perintah dan juga larangan yang ditetapkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala sejatinya bertujuan untuk kebaikan umat Muslim. Kita perlu berbaik sangka atas setiap keadaan yang telah Allah takdirkan. Hal tersebut termasuk juga ketika Allah Subhanahu wa Ta’ala menurunkan azab kepada hamba – Nya. Banyak yang mengira jika hal tersebut terjadi lantaran Allah tak lagi sayang pada kita. Kenyataannya, azab terjadi akibat perbuatan kita sendiri yang melanggar aturan yang telah ditetapkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Di antara alasan mengapa Allah menurunkan azab – Nya adalah ketika kewajiban zakat tak ditunaikan dengan tepat. Sebagaimana dalam suatu hadist Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:
“Tidaklah mereka menahan zakat (tidak membayarnya) kecuali hujan dari langit akan ditahan dari mereka (hujan tidak turun), dan sekiranya bukan karena hewan-hewan, niscaya manusia tidak akan diberi hujan.” (HR. Ibnu Majah no. 4019)
Hadist di atas menjelaskan tentang dampak buruk yang mungkin menimpa umat Muslim tatkala dengan sengaja meninggalkan kewajiban zakat. Allah Subhanahu wa Ta’ala akan menurunkan azabnya berupa musim kemarau berkepanjangan. Kondisi ini menyebabkan kehidupan manusia menjadi terhambat. Kekeringan membuat tanaman menjadi gagal panen. Udara pun terasa panas menyengat. Hal ini terjadi lantaran Allah menahan turunnya hujan dari langit.
Hikmah lain dari turunnya azab Allah Subhanahu wa Ta’ala ini adalah anjuran untuk menyayangi mahluk hidup lainnya. Bukan tanpa alasan, pasalnya tidak ada penyebab bagi Allah untuk menurunkan hujan kecuali demi memenuhi kebutuhan hewan – hewan. Maka dari itu, kita pun perlu untuk memerhatikan kelangsung hidup hewan – hewan sekitar kita. Tentunya ini dapat dilakukan dengan senantiasa menjaga lingkungan dan habitat asli mereka.