Euforia Pemilu tahun 2024 sudah mulai dirasakan. Bagaimana tidak? Beberapa tokoh politik sudah secara terang-terangan menyatakan diri sebagai calon presiden selanjutnya. Hal ini pada akhirnya membuat sebagian masyarakat menunggu-nunggu siapa saja yang akan maju bersaing menempatkan posisi serupa. Di antara banyak tokoh politik bukan tidak mungkin terdapat beberapa kalangan yang juga berharap ada tokoh agama yang turut serta meramaikan gelaran terbesar ini.
Namun, hal tersebut nyatanya bukanlah menjadi agenda dari para Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Melansir Hidayatullah.com, PBNU menyatakan bahwa pihaknya hanya akan mengambil posisi di tengah alias netral dalam gelaran akbar Pemilu 2024. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Najib Azca selaku Wakil Sekjen PBNU saat jumpa pers ASEAN Intercultural and Interreligious Dialogue Conference (IIDC) 2023 di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Rabu (2/8/2023) lalu.
Tidak hanya itu, Najib juga menambahkan bahwa posisi tengah ini adalah posisi terbaik bagi PBNU. Pihaknya akan berperan sebagai penengah jika dikhawatirkan terdapat masalah saat gelaran Pemilu 2024 berlangsung. Agar berlangsung lancar, dirinya juga menyarankan pihak yang turut serta dalam gelaran tersebut agar tidak memanfaatkan metode politik identitas dalam Pemilu 2024. Najib dengan tegas menyatakan bahwa orang-orang yang memanfaatkan metode tersebut tak memiliki program kerja yang kuat.