Pencapaian merupakan salah satu hal yang dapat memotivasi hidup seseorang. Demi mewujudkannya, tentu dibutuhkah banyak pengorbanan. Namun, hasil akhir tetap saja merupakan hal yang menjadi ketetapan Allah SWT. Ada yang mampu sekaligus ikhlas menerimanya. Ada pula yang justru jatuh dalam rasa kecewa.
Terkait hal ini, sebagai umat Muslim kita dianjurkan untuk mampu menghadapinya dengan mengedepankan sifat qanaah. Qanaah sendiri adalah keadaan hati yang merasa cukup sekaligus menerima terhadap segala hal yang telah ditetapkan Allah Ta’ala. Orang yang hidup dengan sifat ini akan lebih mudah merasa cukup.
Dari ’Abdullah bin ’Amr bin Al ’Ash, Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,
”Sungguh beruntung orang yang diberi petunjuk dalam Islam, diberi rizki yang cukup, dan qana’ah (merasa cukup) dengan rizki tersebut.” (HR. Ibnu Majah)
Hadist di atas meriwayatkan tentang seseorang yang hidup memelihara sifat qanaah maka ia termasuk salah satu orang yang beruntung. Bukan tanpa alasan, pasalnya sifat ini mampu membantu kita untuk tidak meremehkan nikmat yang Allah karuniakan. Hal ini pula yang menjadikan alasan bagi Allah untuk senantiasa melipat-gandakan rejeki hamba-Nya.
Maka dari itu, penting bagi umat Muslim agar terbiasa memelihara sifat qanaah. Selain menghindari diri dari kufur nikmat, sikap ini juga dapat melahirkan rasa lapang dalam dada. Ini semua dapat terjadi karena kita telah benar – benar percaya bahwa ketetapan Allah yang terbaik. Oleh karena itu, tidak ada lagi alasan bagi kita untuk bermuram durja meratapi nasib yang ada.