Sering kali kita melihat masih terdapat banyak orang yang menelantarkan anak yatim? Berupayalah agar kita tidak menjadi bagian dari mereka. Tepat sekali, tanpa banyak yang mengetahui sejatinya anak yatim dapat menjadi jalan bagi kita untuk dihindarkan dari siksa akhirat. Hal ini disampaikan secara langsung oleh Rasulullah Muhammad shaallallahu ‘alaihi wa sallam.
Sebagaimana dalam suatu hadist beliau diketahui pernah bersabda:
“Demi Yang Mengutusku dengan hak, Allah tidak akan menyiksa pada hari kiamat nanti orang yang menyayangi anak yatim, lemah lembut pembicaraan dengannya, menyayangi keyatiman dan kelemahannya.” (HR. Thabrani dari Abu Hurairah)
Hadist di atas menjelaskan tentang janji Allah SWT pada hamba – Nya yang senantiasa mengasihi anak yatim. Hari kiamat merupakan hari akhir di mana setiap yang bernyawa akan binasa. Di saat itu pulalah, beragam amalan yang kita lakukan di dunia diperhitungkan sekaligus dibalas oleh Allah SWT. Maka, tak perlu risau bagi siapa saja yang semasa hidupnya selalu memuliakan anak yatim.
Allah SWT menjamin mereka terhindar dari siksa pada hari kiamat. Tentunya jaminan ini haruslah berdasarkan beberapa hal. Menyayangi anak yatim hendaknya dilakukan dengan ikhlas. Tak melulu menyalurkan santunan dalam memenuhi kebutuhan sandang, papan, dan pangan, anak yatim juga berhak menerima perlakuan yang lembut dan penuh kasih sayang.
Hendaknya kita berupaya untuk dapat memahami kelemahan yang dimilikinya. Dengan begitu akan timbul pula dalam hati kita perasaan untuk mengasihi mereka tanpa membeda – bedakan dengan keturunan sendiri. Hak anak yatim dalam segi apa pun perlu diberikan hingga mereka mencapai usia baligh dan mampu memenuhi kebutuhan hidupnya secara pribadi.