Memelihara Ketaatan Kunci Mudahnya Jalan Rejeki

Kemudahan dalam mencari nafkah sering kali menjadi hal yang cukup sulit diwujudkan. Bukan tanpa alasan, pasalnya kriteria tertentu dalam diri seseorang menjadi syarat yang diminta oleh sebagian besar perusahaan. Namun, perlu diketahui bahwa sejatinya kemudahan jalan dalam mencari nafkah tak melulu berdasarkan hal demikian. Di balik segala macam syarat yang diajukan oleh beragam perusahaan, Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah sebaik-baiknya pemberi rejeki.

Maka dari itu, dalam mencari nafkah hendaknya umat Islam harus terlebih dahulu mementingkan keberadaan Allah Ta’ala. Bukan tanpa sebab, pasalnya ketaatan kita pada Allah menentukan mudaj tidaknya jalan yang kita tempuh dalam mencari nafkah. Dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“….. bertakwalah kepada Allah dan perbaguslah cara dalam mengais rezeki. Jangan sampai tertundanya rezeki mendorong kalian untuk mencarinya dengan cara bermaksiat kepada Allah. Karena rezeki di sisi Allah tidak akan diperoleh kecuali dengan taat kepada-Nya.” (HR. Musnad Ibnu Abi Syaibah dan Thabrani)

Hadist di atas menjelaskan tentang salah satu penyebab utama mudahnya jalan mencari rejeki. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyampaikan kepada umatnya bahwa datangnya rejeki tidak bergantung dari setinggi apa latar belakang pendidikan yang diperoleh atau pengalaman kerja yang dimiliki oleh seseorang. Rejeki sejatinya hanya akan datang jika kita senantiasa taat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Secara umum ketaatan kepada Allah diartikan sebagai ketundukan kita terhadap segala perintah dan aturan yang Allah buat di setiap hal.

Salah satu perkara yang bisa kita lakukan untuk menjaga ketaatan kepada Allah adalah dengan senantiasa mendirikan sholat. Tidak hanya itu, kita juga dapat memperbanyak amalan mulai dari yang wajib hingga yang sunnah. Di antara banyak amalan yang bisa mendatangkan kemudahan jalan rejeki, tentu saja amalan yang paling utama adalah senantiasa bersyukur atas segala nikmat yang diberikan Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada kita. Dengan mensyukuri nikmat yang kecil atau pun yang besar maka Allah berjanji akan menambahnya.