Berbagi sering kali menjadi aktifitas yang dianjurkan. Bukan tanpa alasan, pasalnya ada kebaikan yang bisa kita dapatkan dari hal tersebut. Perkara ini bahkan dinilai makin utama jika dilakukan pada orang yang tengah membutuhkan. Maka dari itu, anjuran serta keutamaan berbagi hendaknya dapat dipahami tak hanya oleh orang dewasa saja tapi juga anak-anak sedini mungkin.
Dalam memberikan pemahaman kebaikan berbagi, orang tua wajib mencontohkan hal tersebut dengan cara sesederhana mungkin. Anak-anak mungkin belum memahami konsep pahala. Namun mereka telah dapat memahami kebaikan dari aktifitas ini jika dilakukan pada orang lain. Maka, sesederhananya hal yang bisa mereka bagikan pada sesama adalah senyuman.
Sebagaimana diketahui dalam suatu hadist bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Senyum manismu dihadapan saudaramu adalah shadaqah” (HR. Tirmidzi)
Hadist di atas menjelaskan tentang keutaman berbagi. Sebagai anak-anak, mungkin mereka belum memiliki banyak hal untuk disedekahkan. Namun, guna memupuk kebiasaan ini sedini mungkin orang tua dapat memberikan pengertian pada buah hati bahwa sedekah dapat dilakukan dengan berbagai hal. Tak melulu melalui materi, sedekah pun dapat diberikan dalam bentuk tenaga, waktu, hingga saran.
Senyuman manis yang kita tebarkan pada sesama pun dapat bernilai sedekah. Hanya saja, orang tua perlu menanamkan kebaikan sikap ikhlas dalam hati anak-anak. Bukan tanpa alasan, pasalnya berbagi tanpa keikhlasan tentu saja tak mendatangkan manfaat apa pun. Maka dari itu, penyertaan Allah Subhanahu wa Ta’ala pada setiap hal yang kita lakukan dapat membantu hati kita terbiasa menjadi ikhlas. Hal inilah yang juga sebaiknya dipelajari anak-anak sedini mungkin.