Bulan Ramadhan tak terasa akan segera berakhir. Hal ini menandakan bahwa kesempatan kita untuk mendekatkan diri pada Allah SWT di saat yang begitu mulia juga akan mencapai akhir. Oleh karena itu, sebaik – baiknya hamba Allah adalah memanfaatkan sisa waktu yang ada semaksimal mungkin untuk tetap istiqomah dalam beribadah.
Selain berpuasa dan menjaga terlaksananya qiyamul lail, hal yang bisa kita lakukan untuk selalu mendekatkan diri pada Allah adalah dengan berdzikir. Dzikir sendiri berasal dari kata dzakara, yadzukru atau dzukr yang memiliki arti perbuatan yang dilakukan dengan lisan sekaligus hati. Melalui lisan, kita menyebut atau menuturkan, sedangkan melalui hati kita mengingat.
Dengan kata lain, berdzikir adalah salah satu perbuatan ibadah yang dilakukan umat Muslim untuk mengingat Allah SWT dilakukan bersamaan dengan menyebut asma – Nya, memuji – Nya yang dilakukan secara terus menerus. Allah SWT memerintahkan hamba – Nya untuk senantiasa memperbanyak dzikir terutama di bulan Ramadhan. Sebagaimana firman Allah:
“Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dengan dzikir yang sebanyak-banyaknya” (QS. Al-Ahzab [33]
Dari ayat di atas dapat kita ketahui bahwasanya Allah SWT sangat mencintai hamba yang senantiasa berdzikir atas nama – Nya. Bahkan hal tersebut juga merupakan salah satu bentuk keimanan seseorang. Dzikir yang dilakukan semata – mata hanya karena Allah kelak dapat memberikan beragam keutamaan. Di bulan Ramadhan, memperbanyak dzikir dapat menjauhkan diri kita dari godaan syetan yang terkutuk.
Berdzikir untuk mengingat Allah juga merupakan upaya mendapatkan perlindungan dari segala macam godaan. Tidak hanya itu, dzikir juga dapat memberikan ketenangan pada jiwa dan hati kita. Keresahan dalam hati kerap kali muncul akibat perasaan gundah dalam menyikapi keadaan. Bahkan dapat juga timbul karena perbuatan dosa yang dilakukan.
Berdzikir pada Allah tentu dapat memberikan ketenangan yang tidak bisa diperoleh dari hal atau siapa pun. Dan tentu saja, kita akan mendapatkan perhatian lebih dari – Nya karena menjadi salah satu hamba yang tetap mengingat keberadaan Allah meski tengah menggapai tujuan dunia. Cinta dan kasih sayang Allah SWT pada hamba yang mengingat – Nya sungguh begitu luas.