Memahami Dasar Kepemimpinan Syariat Islam: Bersikap Adil

Pemimpin Muslim hendaknya harus selalu membentengi diri dengan keimanan dan ketakwaan pada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Langkah tersebut sejatinya juga merupakan cara terbaik dalam menjaga serta menjauhkan diri dari perbuatan – perbuatan yang dilarang Allah. Oleh karena itu, seorang pemimpin berkewajiban untuk dapat memahami dasar kepemimpinan yang sesuai dengan syariat Islam. Salah satunya adalah dengan membiasakan diri bersikap adil.

Sebagaimana dalam Al – Qur’an, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi bantuan kepada kerabat, dan Dia melarang (melakukan) perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.” (QS. An – Nahl: 90)

Ayat di atas menjelaskan tentang pentingnya menerapkan sikap adil dalam kehidupan. Hal ini bahkan semakin utama bagi seorang pemimpin untuk senantiasa berlaku adil dalam setiap aspek kepemimpinannya. Adil sendiri memiliki pengertian sebagai perbuatan yang diupayakan untuk menyeimbangkan antara hak dan kewajiban. Kepemimpinan yang jauh dari makna keadilan dikhawatirkan mampu menimbulkan kekacauan.

Jika kekacauan dan ketidakseimbangan terjadi dalam sebuah kepemimpinan, maka bukan tidak mungkin masyarakat akan mengalami kegoncangan. Hal ini kelak juga merupakan alasan putusnya hubungan antar sesama sehingga memungkinkan timbulnya penyakit hati seperti iri, dengki, dendam, serta benci. Maka dari itu, penting bagi setiap pemimpin Muslim untuk dapat menerapkan dasar kepemimpinan yang sesuai dengan syariat Islam ini.