Melatih Anak Menahan Amarah Saat Berpuasa

Mengajarkan kewajiban ibadah puasa pada anak-anak mungkin saja bukanlah hal yang mudah dilakukan. Kebiasaan makan dan minum yang setiap harinya tentu akan sangat sulit dibatasi. Tak hanya itu, amarah yang mungkin melanda juga menjadi salah satu hal yang harus dilatih kesabarannya pada mereka. Bukan tanpa alasan, pasalnya puasa memungkinkan anak-anak untuk dapat menahan segala rasa mulai dari lapar, haus, dan juga amarah.

Lapar dan haus bisa saja ditahan, namun bagaimana dengan perkara penanganan amarah? Terkait hal ini, orang tua dianjurkan untuk dapat memberikan pemahaman pada buah hati bahwasanya puasa menuntut kita untuk dapat menahan amarah. Bukan tanpa sebab, pasalnya amarah menjadi salah satu penentu sempurnanya pahala puasa. Maka dari itu, hendaknya anak-anak memahami keutamaan dari menahan amarah.

Sebagaimana diketahui dalam suatu hadist bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

Jangan marah, maka bagimu Syurga” (HR. Thabrani)

Menahan amarah tidaklah mudah. Akan ada selalu godaan bagi mereka yang berusaha melakukannya. Terutama di bulan Ramadhan, berpuasa dengan senantiasa menahan amarah memang merupakan kemampuan yang luar biasa. Tidak semua orang bisa melakukannya, bahkan yang dewasa sekali pun. Maka dari itu, ganjaran bagi mereka yang mampu melakukannya adalah Surga-Nya Allah Subhanahu wa Ta’ala. Bagi anak-anak, menahan amarah juga merupakan tantangan luar biasa.

Kemampuan mengendalikan emosi yang belum sempurna membuat mereka kesulitan mengupayakan hal ini. Orang tua harus berperan aktif menjadi contoh terbaik bagi mereka. Tampilkan diri kita sebagai contoh dari pribadi yang sabar. Kesabaran adalah modal utama bagi seseorang untuk dapat menahan amarah. Jika anak-anak telah menyaksikan sendiri bagaimana sifat sabar memengaruhi orang tuanya, insya Allah mereka pun akan memahami pentingnya hal tersebut sekaligus berlatih mempraktikkannya kepada teman sebaya.