Kehidupan dunia umat manusia memang penuh dengan berbagai godaan. Tidak jarang, hanya karena rasa penasaran banyak di antara kita yang mencoba mendapatkan kesenangan. Tanpa disadari, niat awal yang hanya coba-coba semata justru menjerumuskan kita pada perbuatan yang dilarang agama. Bahkan ketika keadaan ini menghampiri, banyak pula manusia yang menjadi lupa akan kewajiban mereka. Pada kenyataannya, manusia memiliki beragam hal untuk ditunaikan. Bagi umat Islam sendiri kewajiban yang utama sejatinya bukan sekedar salat dan puasa saja. Zakat juga termasuk dalam salah satunya. Sayangnya akibat lalai, kewajiban tersebut menjadi terbengkalai.
Tidak jarang, hal ini memunculkan perasaan yang membuat hati menjadi tidak karuan. Tentu saja bukanlah hal yang mengejutkan karena sejatinya Allah Subhanahu wa Ta’ala juga sudah memperingatkan hamba-Nya terkait perkara ini. Sebagaimana tertulis di dalam al-Qur’an bahwasanya Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
“Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara tersembunyi dan terang-terangan, maka mereka mendapat pahala di sisi Rabbnya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” (QS. Al-Baqarah: 274)
Ayat di atas menjelaskan tentang janji Allah terkait keutamaan bagi hamba-Nya yang tidak lalai terhadap kewajiban mereka. Salah satunya adalah membelanjakan harta yang ditujukan hanya untuk mengharap rida Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan senantiasa menunaikan zakat. Dalam ayat di atas Allah menerangkan bahwa orang-orang yang membelanjakan harta dengan berinfak baik dalam perkara zakat, wakaf, dan bentuk sedekah materi lainnya akan mendapatkan pahala setara dengan berada di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Tak hanya itu, orang-orang yang juga senantiasa menunaikan kewajiban ini hidupnya akan selalu diliputi perasaan tenang, tidak ada kekhawatiran, dan juga kesedihan.
Bukan tanpa alasan, pasalnya hal ini adalah bentuk balasan yang diberikan Allah terhadap orang-orang yang peduli pada setiap perintah-Nya. Mereka yang dengan senang hati melaksanakan kewajiban akan diberikan hidup yang berkah lengkap dengan perasaan nyaman dalam hatinya. Hal ini adalah sebaiknya-baiknya balasan yang bisa diberikan Allah Subhanahu wa Ta’ala terhadap hamba-hamba yang taat. Sebaliknya, mereka yang tidak peduli pada kewajiban biasanya hidupnya akan banyak cemas. Hal ini biasanya terjadi karena mereka menyepelekan perintah Allah maka Allah pun enggan untuk memerhatikan kebutuhannya. Bahkan keberkahan pun tak mau datang dalam kehidupan mereka.