Lelah Beramal tapi Tidak Dapatkan Manfaat, Mungkin Ini Alasan Utamanya

Amal ibadah menjadi salah satu modal manusia ketika memasuki kehidupan akhirat. Terutama bagi umat Islam, Allah Subhanahu wa Ta’ala bahkan telah memberikan kesempatan bagi kita untuk memperkaya bekal amal melalui kehidupan dunia. Bersama-sama kita pun telah memahami dengan baik anjuran dan seruan untuk melakukan perbuatan amal. Namun, sering kali terselip hal sepele yang jarang kita sadari bahwasanya dapat memberikan dampak buruk terhadap proses pencatatan amal baik kita di hadapan Allah. Salah satu di antaranya adalah sikap kita yang gemar memendam dendam dan memelihara permusuhan dengan sesama.

Hal ini sebagaimana diketahui dari Abu Hurairah radliyallahu ‘anhu yang berkata bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam beliau pernah bersabda,

Seluruh amal manusia dihadapkan kepada Allah Subhanahu wa ta’ala dua kali dalam sepekan. Yaitu pada hari Senin dan Kamis. Lalu Allah mengampuni dosa setiap hamba-Nya yang mukmin, kecuali orang yang bermusuhan. Maka dikatakan kepada mereka: tinggalkanlah dahulu kedua orang ini, sampai mereka berdamai.” (HR. Muslim)

Amal ibadah setiap manusia, bukan hanya umat Islam saja akan dihadapkan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala sebanyak dua kali dalam satu pekan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kepada para sahabat dan umatnya beliau pun menjelaskan bahwa amal ibadah tersebut akan dicatat oleh para malaikat sesuai dengan pengetahuan Allah setiap hari Senin dan Kamis. Orang-orang yang diterima amal ibadahnya oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala akan mendapatkan ampunan bagi setiap dosa yang diperbuatnya. Namun, tidak semua amal ibadah dapat segera diterima dan tercatat sempurna. Mereka yang sejatinya telah bersusah payah memperkaya pahala bisa saja tidak mengalami hal baik yang sama.

Kondisi ini dapat terjadi apa bila mereka termasuk dalam golongan orang-orang yang gemar memendam dendam. Dampak yang dihasilkan pun dapat semakin parah apa bila dendam tersebut berkembang menjadi permusuhan. Maka, bagi orang-orang seperti ini Allah akan menunda pencatatan amal baik mereka. Penundaan ini terus berlangsung hingga mereka memutuskan untuk berdamai. Selama belum terjadi perdamaian, maka para malaikat sesuai dengan perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak akan mencatat amal ibadah yang dilakukan orang-orang tersebut. Hal ini juga menandakan bahwa Allah tidak menurunkan ampunan bagi mereka sebelum mengakhiri permusuhan yang terjadi di antara keduanya.

Naudzubillah min zalik, begitu besarnya pengaruh perbuatan diri kita terhadap pencatatan amal ibadah yang sudah dilakukan. Oleh karenanya, sangat penting bagi kita, terutama umat Islam untuk tidak sekedar peduli pada upaya memperkaya pahala saja. Tapi, kita juga perlu memahami keutamaan dari memelihara hubungan baik dengan sesama manusia. Hal ini sering sekali dianggap sebagai perkara sepele yang begitu ringan namun dampaknya amat besar terhadap nasib kita di akhirat kelak. Tentu, kita tidak mau bukan hanya lelah beramal saja tapi tak mendapatkan manfaatnya? Mari, jaga silaturahmi agar Allah Subhanahu wa Ta’ala senantiasa menerima setiap amal ibadah kita.