Lapang Hati Berinfak Tanda Ketakwaan Hamba pada Rabb-nya

Seseorang yang bertakwa memiliki tanda atau ciri yang khas tertanam dalam jiwa mereka. Selain selalu merasa takut pada Allah Subhanahu wa Ta’ala, kegemaran mereka adalah membelanjakan harta di jalan kebaikan yang tentunya mampu memberikan manfaat pada sesama. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam al-Qur’an, bahwasanya Allah berfirman,

Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa, (yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, melaksanakan shalat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka,” (QS. Al – Baqarah: 2-3)

Ayat di atas menjelaskan tentang salah satu tanda atau ciri khas yang bisa kita temui dari seseorang yang memeroleh ketakwaan pada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Selain memercayai segala hal yang gaib dan tidak pernah meninggalkan sholat, ciri dari ketakwaan seseorang dapat dilihat dari kebiasaan baiknya dalam berinfak. Tepat sekali, mereka meyakini bahwa harta yang dimiliki hanyalah titipan Allah semata.

Layaknya sebuah titipan, tentu seluruh rejeki yang diterima dapat saja lenyap seketika jika Allah Subhanahu wa Ta’ala menghendakinya. Namun, bagi mereka yang bertakwa hal tersebut sama sekali tidak mengganggu mereka. Agar rejeki yang dititipkan tersebut mampu mendatangkan manfaat baik bagi diri sendiri maupun orang lain, tentu mereka akan senantiasa berlapang hati menginfakkannya di jalan Allah.

Begitulah sejatinya tanda atau ciri khas dari mereka yang memiliki ketakwaan pada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Jika belum ditemukan tanda-tanda ini dalam diri kita, berupayalah secara perlahan. Bukan tanpa alasan, hakikatnya hukum infak sendiri sangatlah dianjurkan apabila terdapat kelebihan dari rejeki yang kita terima. Tentu saja, membelanjakan harta untuk diri sendiri atau pun tanggungan kita lebih diutamakan.