Jum’at adalah salah satu hari yang dianggap paling utama bagi umat Muslim. Bukan tanpa alasan, pasalnya banyak amal ibadah baik yang bersifat wajib maupun sunnah memiliki fadhilah jika dilakukan di hari istimewa ini. Tidak hanya itu, Jum’at bahkan juga dianggap sebagai satu dari tiga hari besar umat Islam setelah Idul Fitri dan Idul Adha. Sayangnya, beragam keutamaan yang ditawarkan Allah Subhanahu wa Ta’ala melalui hari Jum’at justru membuat beberapa umat berlebihan dalam merayakannya.
Kondisi ini sering kita temukan ketika mendapati ada seorang Muslim yang melakukan puasa di hari Jum’at. Meski tidak berhukum haram, mengkhususkan puasa di hari Jum’at sejatinya bukanlah sesuatu yang dianjurkan. Sebagaimana dalam suatu hadist, Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
“Janganlah kalian puasa pada hari Jum’at kecuali telah puasa sebelum dan sesudahnya.” (HR. Bukhari)
Hadist di atas menjelaskan tentang larangan Rasulullah pada umatnya untuk tidak dengan sengaja mengkhususkan ibadah puasa di hari Jum’at. Bukan tanpa alasan, menurut beberapa ulama larangan tersebut sejatinya tidak berarti bahwa Rasulullah menganggap ibadah tersebut menjadi haram. Hanya saja, seperti yang kita tahu hari Jum’at terkenal begitu istimewa karena memiliki banyak keutamaan. Maka dari itu, hendaknya kita terlebih lagi para lelaki untuk memanfaatkannya dengan memperbanyak bertaqarrub dan berdzikir pada Allah.
Untuk melakukan semua hal tersebut, seseorang membutuhkan kekuatan fisik yang baik. Oleh karena itu, mengkhususkan ibadah puasa di hari Jum’at tidak dianjurkan karena dapat memungkinkan turunnya daya tahan tubuh kita. Meski pun begitu, bukan berarti berpuasa di hari Jum’at benar-benar dilarang tanpa alasan tertentu. Sebut saja para wanita yang dengan keterbatasannya harus meng-qadha ibadah puasa wajib di bulan Ramadhan. Mereka dapat tetap menjalankan niat puasa tersebut selama hari sebelum atau pun sesudahnya juga dilakukan puasa.