Langkah yang Bisa Orang Tua Lakukan untuk Menjaga Buah Hati dari Kesombongan

Anggapan bahwa orang tua adalah cerminan bagi anak-anak mereka tentu tidaklah salah. Ya, hubungan yang dekat ditambah dengan intensitas pertemuan yang tinggi membuat kedua belah pihak memang tak dapat terpisahkan. Maka dari itu, anak-anak mempelajari kehidupan pertamanya dari gerak gerik kedua orang tua mereka. Tidak jarang, setiap anak tumbuh berbeda sesuai dengan kebiasaan yang diterapkan kedua orang tuanya di rumah. Meski pun begitu, bukan berarti anak dapat terhindar dari bahaya sifat angkuh.

Tepat sekali, keangkuhan adalah satu dari banyak penyakit hati yang sangat dibenci oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Anak-anak dapat dengan mudah menyerap sifat ini jika memang diturunkan dari kedua orang tuanya. Oleh karena itu, sebagai orang tua kita wajib berusaha menjaga serta memelihara hati dari keburukan sifat ini. Bahkan Allah juga telah secara langsung memperingatkan hamba-Nya untuk tidak mudah memelihara keangkuhan dalam hati. Sebagaimana diketahui dalam al-Qur’an bahwasanya Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka.” (QS. Maryam: 32)

Ayat di atas menjelaskan tentang perintah Allah pada hamba-Nya untuk tidak memelihara keangkuhan. Perintah tersebut diturunkan-Nya melalui kehadiran Nabi Isa Alahissalam. Isa yang lahir dari rahim wanita mulia, Maryam diperintahkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk menyebarkan ajaran agama Allah. Salah satu ajaran yang dibawanya adalah senantiasa berbakti pada orang tua dan menjauhi sifat sombong. Sayangnya, Nabi Isa Alaihissalam yang lahir atas kekuasaan Allah Subhanahu wa Ta’ala tanpa ayah membuat ia dan ibunya harus menelan kepahitan.

Pada saat Isa dilahirkan, Maryam dituding melakukan zina. Atas kebesaran Allah, Nabi Isa Alaihissalam yang masih bayi diturunkan mukjizat dapat berbicara sehingga mampu menjelaskan hal yang sebenarnya terjadi kepada masyarakat sekitar. Di saat yang bersamaan, Isa menerima perintah untuk senantiasa menjadi pribadi yang terpelihara dari kesombongan. Bukan tanpa alasan, pasalnya kesombongan adalah awal dari datangnya kecelakaan. Allah Subhanahu wa Ta’ala sangat membenci sifat ini karena dapat membuat seseorang menunda niat untuk berbuat baik pada sesama.

Oleh karena itu, dibutuhkan upaya dari setiap orang tua untuk menjaga anak-anak mereka dari sifat angkuh. Salah satu hal yang dapat dilakukan adalah dengan senantiasa menjaga hati kita agar terhindar dari salah satu penyakit hati tersebut. Jika orang tua dapat menjadi contoh bagi anak-anaknya dalam hal ini maka bukan tidak mungkin mereka pun dapat terbiasa melakukan hal yang sama. Tidak hanya itu, hati anak-anak yang terpelihara dari keangkuhan juga memungkinkan mereka untuk tidak dengan mudah membangkang kepada orang tuanya.