Dalam keadaan serba terbatas, terutama ketika tengah dililit hutang tentu seseorang akan merasa takut akan menderita kemiskinan. Tidak jarang kondisi ini justru menjadikan kita cenderung lebih pelit dan irit dari biasanya. Sebaliknya, jika kita memang begitu percaya akan keberadaan Allah SWT seharusnya keadaan ini sama sekali tidak membuat kita khawatir dan menyurutkan niat untuk bersedekah.
Bukan tanpa alasan, pasalnya bersedekah dalam kondisi takut dilanda bangkrut dan kemiskinan justru semakin utama bila dilakukan. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Al – Qur’an:
”… yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit.” (QS Ali Imran ayat 133-134)
Dari ayat di atas dapat kita ketahui bahwasanya mereka yang tak ragu untuk bersedekah meski tengah berada dalam keterpurukan termasuk pada golongan orang yang bertakwa. Bagaimana tidak? Ketakwaan menjadikan mereka justru semakin percaya pada Allah SWT. Bahkan jika Allah menghendaki keadaan apapun yang tengah dialami bisa saja berubah seketika.
Maka dari itu, hendaknya sedekah dapat menjadi bagian dari diri kita yang tak tergantung sama sekali pada kondisi apa pun yang tengah dialami. Sedekah yang baik seharusnya tak menjadikan seseorang takut miskin. Sebaliknya, perlu ditanamkan pemahaman dalam diri bahwa perbuatan amal ini justru sama sekali tak mengurangi sedikit pun harta kita.
Sedekah merupakan bentuk atau tanda syukur kita pada Allah SWT. Semakin sering kita bersyukur, maka percayalah bahwa Allah juga akan semakin menambah rejeki untuk kita.