Mengenal Kaum Dhuafa dan Keutamaan Meringankan Beban Mereka

Dalam kehidupan sehari – hari tentu sudah sering kali bukan kita mendengar anjuran untuk berbuat baik pada kaum dhuafa? Ya, hal ini juga menjadi salah satu perkara yang kerap digencarkan oleh Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam semasa hidupnya. Namun, siapakah sebenarnya kaum dhuafa? Sudahkah kita mengenal mereka lebih dekat?

Istilah dhuafa berasal dari kata dh’afa atau dhi’afan yang memiliki arti lemah atau tidak berdaya. Berlandaskan arti tersebut, maka dapat disimpulkan bahwasanya kaum dhuafa merupakan golongan orang – orang yang lemah baik secara fisik maupun ekonomi sehingga menjadi tidak berdaya dalam upaya memenuhi kebutuhan mereka sendiri.

Terkait kondisi mereka ini, Allah SWT memerintahkan hamba – Nya untuk dapat menyertakan kaum dhuafa ke dalam salah satu prioritas alasan dibelanjakannya harta yang kita miliki. Bahkan di dalam Al – Qur’an Allah SWT pun berfirman:

 “Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan”. Dan apa saja kebaikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya.” (Q.S Al-Baqarah (2) ayat 215)

Ayat di atas merupakan bukti nyata bahwasanya kaum dhuafa memang dihadirkan sebagai jalan bagi kita untuk dapat berbuat baik guna mencapai ridho Allah SWT. Membelanjakan harta di jalan – Nya terutama jika ditujukan untuk menolong sesama akan dipandang sebagai salah satu kebaikan. Bahkan Allah SWT berjanji akan menggantikan rejeki yang kita keluarkan untuk dhuafa dengan yang lebih baik.

“Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya)”. Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dialah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya.” (Q.S Saba’: 39)

Ya, itulah janji Allah yang tentu akan ditepati kepada siapa pun yang senantiasa menyisihkan hartanya di jalan kebaikan. Namun, agar tak salah target tentu perlu kita ketahui terlebih dahulu siapa saja pihak yang termasuk ke dalam golongan kaum dhuafa bukan? Penjelasan lebih terperinci dapat diketahui pada kesempatan berikutnya.