Dalam menjalani kehidupan sehari-hari sering kali kita menemui berbagai macam hal yang menantang atau pun menguji keimanan. Sebagai umat Islam, tentu saja kita dianjurkan untuk dapat menahan diri agar tidak mudaj terjebak dalam godaan setan. Bahkan, mungkin saja godaan yang datang tersebut tidak kita sadari dan telah membuat kira terjerembab dalam dosa dan maksiat. Sejatinya, ada cara yang bisa kita lakukan untuk dapat terhindar dari godaan tersebut. Salah satu cara yang dianjurkan oleh Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam adalah dengan meninggalkan segala hal yang menimbulkan keraguan.
Hal ini sebagaimana diketahui dalam suatu hadiat bahwasanya beliau pernah bersabda,
“Tinggalkanlah olehmu apa saja yang kamu ragukan dan beralihlah kepada yang tidak kamu ragukan, Sesungguhnya Kejujuran itu ketenangan dan Kedustaan itu kebimbangan.” (HR. Tirmidzi)
Hadist di atas menjelaskan tentang anjuran Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam untuk senantiasa meninggalkan hal-hal yang menimbulkan keraguan. Bukan tanpa sebab, pasalnya keraguan adalah cerminan dari kedustaan. Seperti yang kita ketahui bahwa dusta juga termasuk dalam salah satu tanda dari kemunafikan. Saat seseorang telah amat sering merasa ragu hal tersebut menandakan bahwa terdapat begitu banyak kebohongan dalam dirinya. Keadaan ini sejatinya juga tanda bahwa seseorang telah terjangkit dengan bahaya kemunafikan.
Tentu saja, Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak menyenangi adanya kemunafikan dalam diri seseorang. Kemunafikan mampu mengantarkan orang tersebut dengan mudah menuju Neraka. Hal ini lantaran ia banyak melakukan kejahatan akibat dari tumpukan kedustaan yang dilakukannya. Naudzubillah min zalik, begitu ruginya diri seseorang jika telah terlanjur menanam benih kemunafikan dalam hatinya. Maka dari itu, guna menghindari diri kita dari keburukan tersebut hendaknya sedini mungkin kita harus dapat menjauhkan diri dari hal-hal yang menimbulkan keraguan.