Keutamaan Menjadi Penghafal Qur’an: Terhalang dari Kerugian

Kemampuan untuk dapat menghafal ayat-ayat Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah suatu nikmat yang luar biasa. Bukan tanpa alasan, pasalnya umat Islam memang sangat dianjurkan untuk bisa menyisihkan waktu memperdalam ilmu al-Qur’an. Hal ini dikarenakan, menghafal Qur’an adalah salah satu upaya yang bisa kita lakukan untuk memperkaya manfaat diri.

Bahkan, barang siapa yang tak memiliki hafalan termasuk dalam golongan orang-orang yang merugi. Hal ini sebagaimana diketahui dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas ra, ia berkata bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

Orang yang tidak mempunyai hafalan al-Quran sedikit pun adalah seperti rumah kumuh yang mau runtuh.” (HR. Tirmidzi)

Ayat di atas menjelaskan tentang kerugian yang dialami oleh umat Muslim yang tidak memanfaatkan waktunya untuk memiliki hafalan Qur’an. Rasulullah mengibaratkan keadaan orang-orang ini layaknya rumah kumuh yang tak lama lagi segera runtuh. Kondisi rumah yang kumuh tentu dapat kita bayangkan bukan? Keadaan ini bisa terjadi lantaran rumah tersebut tak mendapatkan perawatan yang tepat. Alhasil, rumah yang tadinya kokoh bisa sesegera mungkin runtuh.

Ya, begitulah sejatinya kerugian yang mungkin kita rasakan jika tidak mencari peluang untuk bisa menghafal ayat-ayat Allah. Hati dan pikiran tanpa membaca dan menelaah makna yang terkandung dalam Qur’an bisa saja memiliki kondisi yang mudah goyah akibat kurang mendapat asupan yang tepat. Hal ini memungkinkan seseorang sangat mudah terjerembab dalam hal-hal maksiat. Naudzubillah min zalik, semoga kita diberkahi Allah Ta’ala waktu luang untuk bisa memperdalam ilmu al- Qur’an.