Menghafal Qur’an merupakan ibadah sunnah yang banyak dianjurkan oleh ulama – ulama. Meski terbilang tidak wajib, namun perbuatan ini menawarkan manfaat ganda bagi siapa saja yang tulus ikhlas melakukannya. Di antara banyak keistimewaan dari seorang penghafal Qur’an, besarnya pahala seperti pedagang yang tidak sedikit pun mengalami kerugian adalah salah satu yang cukup menarik perhatian. Hal ini secara langsung dinyatakan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Sebagaimana firman Allah dalam Al – Qur’an,
“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah (Al Quran) dan mendirikan salat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi.” (QS. Fathir: 29)
Melalui ayat di atas, Allah Subhanahu wa Ta’ala menyatakan bahwa besarnya pahala dari perbuatan membaca Al – Qur’an adalah setara dengan perolehan harta seorang pedagang yang bahkan tak mengalami kerugian sedikit pun dari barang dagangannya. Namun, hal ini tentu tak bisa didapatkan begitu saja. Kita juga harus mampu mengamalkan Al – Qur’an dalam kehidupan sehari – hari sehingga tingkah perilaku kita selalu mengikuti ajaran yang tertera di dalamnya.
Tidak hanya itu, kebaikan dari perbuatan menghafal Qur’an juga hendaknya dibarengi dengan amal saleh lainnya seperti mendirikan sholat dan bersedekah. Sholat merupakan bentuk pengabdian kita pada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sementara bersedekah adalah cara kita mensyukuri nikmat yang Allah beri. Maka, kombinasi dari ketiga hal tersebut tentu akan mendatangkan manfaat yang lebih banyak lagi. Inilah mengapa Allah Subhanahu wa Ta’ala menyandingkan pahala dari ketiga hal tersebut setara dengan besarnya keuntungan pedagang yang tidak sedikit pun mengalami kerugian.