Sholat merupakan tiang agama Islam. Ibadah wajib ini juga secara langsung diperintahkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagai bentuk ketaatan hamba-Nya. Tidak jarang, banyak pula yang beranggapan bahwa mereka yang dengan rajin melakukan sholat sudah pasti diganjar Surga. Sayangnya, banyak yang masih kurang paham bahwa sejatinya Allah memerintahkan keseimbangan atas segala perbuatan yang kita lakukan.
Tingginya keyakinan akan manfaat sholat justru membuat banyak di antara kita yang tidak peduli pada sesama. Meyakini bahwa pahala sholatnya telah cukup berat membuat banyak di antara kita juga merasa lebih sempurna dari orang lain. Hal ini akhirnya menimbulkan perlakuan semena-mena dan merendahkan antar sesama. Pada kenyataannya, akhlak yang baik dan terpuji juga menyumbang hal yang bahkan lebih utama.
Sebagaimana diketahui dalam suatu hadist, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Tidak ada yang lebih berat dalam timbangan daripada akhlak yang baik, dan sesungguhnya orang yang berakhlak baik akan mencapai derajat orang yang berpuasa dan shalat.” (HR Tirmidzi)
Hadist di atas menjelaskan tentang keutamaan memelihara akhlak yang baik. Rasulullah berpesan pada umatnya bahwa hal tersebut dapat memperberat timbangan amal di akhirat kelak. Bukan tanpa alasan, pasalnya kebaikan akhlak dapat menjadi sumber kemakmuran dan kesejahteraan umat. Meski sejatinya terdapat banyak contoh dari akhlak baik, namun perbuatan yang mampu meminimalisir timbulnya perselisihan lebih dianjurkan.
Tidak hanya itu, orang yang senantiasa mampu memelihara kebaikan akhlaknya bahkan mampu meraup pahala berlimpah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengibaratkan keutamaan hal ini setara dengan mencapai derajat orang yang berpuasa dan sholat. Namun, perlu diketahui bahwa hal ini bisa didapatkan melalui niat yang tulus ikhlas. Allah Maha Mengetahui sehingga perbuatan baik yang dilakukan untuk kepentingan pribadi tentu akan mendapatkan ganjaran yang setimpal.