Peduli pada diri sendiri sejatinya merupakan salah satu perkara yang diperintahkan Allah Ta’ala sekaligus dianjurkan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam. Bukan tanpa alasan, pasalnya hal tersebut termasuk dalam upaya paling mudah untuk mencapai cinta Allah dan Rasul. Ya, memerhatikan diri sendiri hendaknya dilakukan dengan senantiasa memelihara dua sifat utama. Terkait hal ini, kepada Asyja’ bin Qais, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda,
“Sesungguhnya pada dirimu ada dua sifat yang dicintai oleh Allah dan Rasul-Nya; yaitu santun dan kehati-hatian.” (HR. Tirmidzi)
Hadist di atas menjelaskan tentang kebaikan bagi diri kita untuk memelihara dua sifat utama, yakni santun dan kehati-hatian. Secara umum, kedua sifat tersebut sejatinya memiliki keterkaitan. Ya, memelihara sifat santun mampu membantu kita untuk mendapatkan hubungan yang baik bersama orang lain. Kesantunan sering kali menjadi alasan dari banyaknya kemudahan hidup yang kita alami. Hal yang cukup serupa juga berlaku pada sifat kehati-hatian.
Tepat sekali, diri yang senantiasa memelihara kehati-hatian akan selalu terlindungi dari hal-hal yang buruk. Mengedepankan sifat ini akan membantu kita untuk tidak dengan mudah mendapatkan kehancuran. Sementara itu, kombinasi dari dua sifat utama ini diyakini mampu menjaga diri dan perilaku kita agar tidak mudah terjerumus dalam perbuatan yang sia-sia atau dosa. Alasan inilah yang sejatinya menjadi penyebab utama dari datangnya cinta Allah Ta’ala beserta Rasul-Nya.