Kekuatan Doa, Hindari Diri dari Takdir yang Tak Diharapkan

Umat Islam meyakini adanya takdir. Hal tersebut sejatinya merupakan ketetapan Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah dirancang bahkan sejak manusia masih berada dalam kandungan. Di saat tersebut, jodoh, maut, dan segala hal yang berkaitan dengan kehidupan manusia telah ditetapkan oleh Allah. Maka dari itu, takdir adalah sebaik-baiknya rahasia Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sebagai manusia tentu kita mengharapkan ketetapan yang membahagiakan.

Namun, hanya Allah Ta’ala yang berhak merancang jalan hidup hamba-Nya. Meski pun begitu, bukan berarti kita tidak dapat merayu Allah untuk mengubah takdir. Sejatinya, doa penuh harap dari seorang hamba dapat merubah takdir atau bahkan menolak bagian buruk dari kehidupannya. Dari Tsauban ia berkata bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

“…, tidak ada yang menolak takdir kecuali doa,…” (HR. Ibnu Majah no. 87)

Hadist di atas menjelaskan tentang keutamaan sebuah doa. Rasulullah berpesan pada umatnya bahwa doa dari seorang hamba pada Allah Ta’ala dapat menolak takdir hidup yang tak diharapkan. Tentu saja takdir yang dapat ditolak dengan doa ini adalah takdir yang bersifat dapat ditangguhkan. Dalam hal ini, Allah memandang usaha dan doa kita untuk dapat terhindar dari takdir yang tak diharapkan. Maka, atas kehendak dari-Nya, takdir tersebut dapat berubah.

Oleh karena itu, sebagai umat Islam yang memiliki keyakinan erat atas Allah Subhanahu wa Ta’ala hendaknya kita tidak pernah lepas dari segala macam upaya untuk dapat selalu mendekatkan diri pada-Nya. Doa adalah salah satu bentuk dari upaya tersebut. Dengan senantiasa berdoa, Allah mengetahui bahwa kita memiliki harapan dan ketergantungan pada-Nya. Tentu saja, Allah Subhanahu wa Ta’ala tak akan pernah menolak doa seorang hamba yang senantiasa berusaha mendekatkan diri pada-Nya.