Hampir 20 hari sudah kita melewati bulan Ramadhan. Tak disangka, sebentar lagi kita akan segera menyambut datangnya 10 hari terakhir bulan suci ini. Setelah pintu rahmat yang terbuka luas, tertutupnya dosa – dosa lampau, kini Allah SWT berjanji akan menjamin terbebasnya dari api neraka bagi hamba yang senantiasa konsisten beribadah hingga akhir Ramadhan.
Sebagaimana sabda Rasulullah Muhammad SAW yang berbunyi,
“Awal bulan Ramadan adalah Rahmat, pertengahannya Maghfirah, dan akhirnya ‘Itqun Minan Nar (pembebasan dari api neraka).” (HR. Abu Hurairah)
Hadist di atas menjelaskan tentang keistimewaan Ramadhan yang terbagi ke dalam tiga fase utama. Dua fase telah kita lewati bersama dan semoga kita termasuk ke dalam golongan hamba yang mendapatkan rahmat serta di ampuni dosa – dosanya oleh Allah SWT. Maka dari itu, hendaknya akhir Ramadhan tidak menjadikan semangat kita pudar karena janji Allah bahkan melebihi apapun yang ada di dunia ini.
Ya, di 10 hari terakhir Ramadhan, Allah SWT menjamin hamba – nya terbebas dari api neraka. Guna mencapai tujuan tersebut, penting bagi kita untuk tetap berada pada jalan yang tepat. Rasulullah bahkan memanfaatkan momen ini dengan sangat baik. Dari Ummul Mukminin, Aisyah ra menceritakan kebiasaan Rasul saat memasuki akhir Ramadhan:
“Beliau jika memasuki sepuluh hari terkahir Ramadhan, mengencangkan ikat pinggang, menghidupkan malamnya dan membangunkan keluarganya.”
Rasulullah bahkan meninggalkan kebiasaannya di dunia guna memaksimalkan momen ini. Beliau menghabiskan waktu dengan banyak melakukan sholat malam, tadarus Al – Qur’an, I’tikaf, dan juga sedekah. Bahkan beliau pun menyertakan keluarganya untuk ikuta serta memanfaatkan kesempatan yang ada.
Meksi kita hidup di jaman yang berbeda dengan Rasul bukan berarti kita tak memiliki kesempatan yang serupa. Mari maksimalkan selalu semangat ibadah kita hingga akhir Ramadhan nanti terutama di malam – malam ganjil di mana Malam Lailatul Qadar akan turun. Keistimewaannya bahkan lebih baik dari pada 1000 bulan.