Infak merupakan salah satu cara untuk mendekatkan diri pada Allah SWT. Perbuatan baik ini dilakukan dengan cara mengeluarkan sebagian harta yang bersifat material untuk kepentingan orang banyak. Meskipun memiliki tujuan yang sama, namun infak sejatinya berbeda dengan sedekah. Amalan ini dinilai pahalanya berdasarkan harta yang dibelanjakan di jalan Allah SWT.
Infak hendaknya dilakukan untuk mendukung kehidupan seseorang atau pun kelompok dalam hal kebaikan. Allah SWT bahkan memerintahkan hamba – Nya untuk bisa sesering mungkin melakukan amalan baik ini. Dalam Al – Qur’an, Allah SWT berfirman:
“Dan bersegeralah kamu kepada keampunan Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang takwa. Yaitu orang-orang yang menginfakkan (hartanya) baik di waktu senang atau di waktu susah, dan orang-orang yang menahan kemarahannya dan memaafkan kesalahan orang. Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan”. (QS. Ali Imran: 133-134)
Perintah Allah pada hamba – Nya untuk berinfak tentu saja memiliki banyak keutamaan. Selain memeroleh pahala yang besar, Allah SWT juga berjanji akan mengganti harta yang dikeluarkan tersebut dengan sebaik – baiknya rejeki. Tak hanya itu saja, bahkan malaikat pun akan mendoakan hal yang sama bagi umat Muslim yang senantiasa gemar berinfak.
Hal tersebut diketahui melalui sabda Rasulullah Muhammad SAW yang berbunyi:
“Ketika hamba berada di setiap pagi, ada dua malaikat yang turun dan berdoa, “Ya Allah berikanlah ganti pada yang gemar berinfak (rajin memberi nafkah pada keluarga).” Malaikat yang lain berdoa, “Ya Allah, berikanlah kebangkrutan bagi yang enggan bersedekah (memberi nafkah).” (HR. Bukhari)
Begitulah kiranya kebaikan berinfak yang dapat kita peroleh. Sesungguhnya janji Allah tak akan pernah ingkar bagi hamba yang rutin menunaikan amalan baik ini. Bahkan harta yang kita miliki pun tak akan pernah berkurang karena Allah SWT telah menjamin pengganti rejeki yang lebih baik dari setiap kepingan materi yang kita belanjakan di jalan – Nya.