Teriknya matahari yang bersinar hari ini mungkin saja membuat kerongkongan kita semakin terasa dahaga selama berpuasa. Ditambah dengan berbagai kegiatan yang kita lakukan, lapar terasa semakin menggelora akibat minimnya asupan nutrisi yang masuk dalam tubuh. Rasanya tidak sabar untuk segera menuju waktu berbuka agar dapat menyudahi kewajiban ini. Lantaran kondisi selama berpuasa yang membuat tubuh kehilangan energi, tidak jarang keinginan mengonsumsi makanan dan minuman menjadi semakin meningkat saat berbuka.
Pada kenyataannya, tubuh kita tidak terlalu memerlukan hal tersebut. Bahkan, makan dan minum secara berlebihan yang dilakukan dalam waktu singkat juga tidaklah dianjurkan. Sebagaimana diketahui dalam al-Qur’an bahwasanya Allah berfirman,
“Makan dan minumlah, dan jangan berlebih-lebihan.” (QS. Al-A’raf [7]: 31)
Allah Subhanahu wa Ta’ala melalui ayat di atas memerintahkan hamba-Nya untuk senantiasa memenuhi kebutuhan tubuh dengan makanan dan minuman. Asupan nutrisi dan cairan yang tercukupi dapat membuat tubuh menjadi berenergi. Kondisi ini tentu saja dapat membantu kita untuk bisa melakukan beragam kegiatan dan ibadah. Meski pun demikian, hendaknya aktifitas makan dan minum tidaklah dilakukan secara berlebihan. Terutama ketika waktu berbuka puasa tiba, umat Islam dianjurkan untuk berbuka sekedarnya.
Terkait hal ini sejatinya ada alasan tersendiri yang melatar-belakanginya. Ya, Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak menyukai sifat berlebih-lebihan. Dalam perihal makan dan minum, umat Islam dianjurkan untuk dapat membatasinya sesuai dengan kebutuhan tubuh saja. Bukan tanpa alasan, pasalnya makan dan minum yang dilakukan secara berlebihan adalah sumber utama dari kemungkinan datangnya penyakit. Hal ini tentu saja termasuk dalam perkara yang merugikan manusia sendiri. Kerugian inilah yang akhirnya membuat Allah membenci segala sesuatu yang berlebihan.