Harta yang Rutin Disedekahkan Ringankan Pedihnya Sakaratul Maut

Anjuran bersedekah dalam kalangan umat Islam memang sangat digencarkan. Hal ini terjadi lantaran begitu banyak keutamaan yang bisa kita dapatkan dari perbuatan amal tersebut. Selain berpeluang mendapat balasan pahala berlipat ganda, sedekah juga diyakini merupakan cara yang dianjurkan bagi kaum Muslimin untuk memperluas jangkauan rejeki. Namun, di balik seluruh kebaikan tersebut sedekah yang dilakukan oleh umat Islam mampu bekerja sebagai peringan kepedihan saat maut datang menjemput.

Sebagaimana diketahui dalam suatu hadist, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

“…dan juga meringankan kepedihan saat maut (Sakratulmaut),…” (Fiqh Sunnah)

Sedekah diyakini merupakan salah satu cara yang bisa ditempuh oleh kaum Muslimin untuk meraih berbagai bentuk keberuntungan dan kebaikan. Salah satu dari keutamaan yang bisa kita dapatkan adalah Sakaratul maut yang terasa lebih ringan. Tentu saja hampir seluruh umat Islam meyakini bahwa Sakaratul maut adalah hal yang pasti terjadi pada setiap orang. Rasulullah pun menggambarkan kejadian tersebut terasa begitu menyakitkan sebagaimana beliau pernah bersabda,

Sakitnya sakaratul maut itu, seperti tiga ratus kali sakitnya tusukan pedang” (HR. Ibnu Abu Dunya)

Rasa sakit yang diterima oleh umat manusia tatkala Sakaratul maut datang menghampiri setara dengan tiga ratus kali kepedihan tusukan pedang yang tertancap pada tubuh kita. Namun, melalui harta yang rutin disedekahkan, kepedihan tersebut berpeluang terasa menjadi lebih ringan. Bukan tanpa alasan, pasalnya Allah Subhanahu wa Ta’ala menerima manfaat dari harta yang kita miliki untuk dapat dibelanjakan di jalan-Nya. Maka, sebaik-baiknya balasan bagi orang yang gemar bersedekah adalah kemudahan jalan menuju kembali pada-Nya.