Keutamaan bulan Ramadhan memang tidak pernah ada habisnya. Allah Subhanahu wa Ta’ala membuka kesempatan seluas mungkin bagi hamba-Nya yang begitu ingin meraup pahala di momen berharga ini. Mala dari itu, hendaknya seorang Muslim harus mampu mengombinasikan iman dan ihtisab dalam menjalani ragam ibadah dan amalan di bulan suci Ramadhan.
Terkait hal ini ada keistimewaan tersendiri bagi siapa saja yang mampu melakukannya. Allah berjanji akan mengampuni setiap dosa yang dilakukan hamba-Nya di masa lalu. Sebagaimana diketahui dalam suatu hadist, bahwsanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda,
“Siapa yang puasa Ramadhan dengan iman dan ihtisab, telah diampuni dosanya yang telah lalu. Dan siapa yang bangun malam Qadar dengan iman dan ihtisab, telah diampuni dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari Muslim)
Hadist di atas menjelaskan tentang dua sebab mengapa seseorang mampu mendapat keutamaan di bulan Ramadhan. Yang pertama adalah menjalankan ibadah dengan iman. Iman sendiri sejatinya merupakan keyakinan dalam hati yang diucapkan dengan lisan serta diaplikasikan melalui perbuatan. Tentu hal ini juga harus diselaraskan dengan ihtisab.
Ihtisab adalah kondisi di mana seseorang selalu berupaya untuk mengoreksi dirinya sendiri guna mengharap ridha Allah Subhanahu wa Ta’ala. Upaya ini mampu membuat seseorang bertindak dengan benar karena selalu mengedepankan kesabaran, kelapangan hati, dan juga kemampuan untuk menahan diri. Maka dari itu, tidak heran jika ibadah yang dilakukan dengan dua hal ini akan menjadi sebab diampuninya dosa-dosa kita yang telah lalu.