Akhlak menjadi salah satu hal yang kerap kali erat hubungannya dengan kepribadian seseorang. Akhlak juga merupakan cerminan dari hati dan jiwa manusia. Maka tidak jarang, baik buruknya seseorang selalu dinilai dari akhlak yang ia perlihatkan. Terkait hal ini, ajaran agama Islam sejatinya begitu menganjurkan agar umat Muslim dapat selalu menjaga akhlak.
Bahkan jika kita bisa memelihara akhlak yang mulia tentu itu lebih utama. Lantas, seperti apa kiranya akhlak yang mulia tersebut? Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Muhammad Shallallahu alaihi wasallam pernah bersabda:
“Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadist di atas menjelaskan tentang anjuran sekaligus keutamaan bagi umat Muslim untuk dapat selalu menjaga akhlak. Diterangkan bahwa akhlak yang mulia dari seseorang sejatinya tercermin melalui kemampuannya menjaga lisan. Ya, lisan yang dikaruniai oleh Allah hendaknya dapat kita manfaatkan untuk berkata – kata yang baik.
Sebaliknya, jikalau tidak ada kata – kata bermanfaat yang bisa kita sebarkan pada orang lain, akan lebih utama jika kita dapat menahan diri atau bahkan diam. Tentunya hal tersebut lebih mulia di mata Allah SWT. Bukan tanpa alasan, pasalnya lisan yang tidak terjaga hanya akan menjerumuskan kita pada dosa dan siksa api neraka saja terutama jika sempat menyakiti hati orang lain.