Deretan Keutamaan Berhaji: Pahala Surga

Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala senantiasa memudahkan jalan kita dalam melakukan berbagai kebaikan. Terutama jika kebaikan tersebut dilakukan di bulan haram, seperti bulan Dzulhijjah yang sebentar lagi akan datang. Berbicara tentang Dzulhijjah tentu ingatan kita akan selalu mengarah pada ibadah haji. Ibadah ini tergolong sangat utama dan dianjurkan sekali pelaksanaannya bagi umat Islam yang tergolong mampu. Bukan tanpa sebab, pasalnya terdapat banyak kebaikan dan keutamaan dari ibadah haji, salah satunya adalah diampuninya segala dosa-dosa telah lalu.

Hal tersebut nyatanya bukan satu-satunya keutamaan yang akan didapatkan oleh mereka yang menunaikan ibadah haji. Masih banyak keutamaan lain yang juga tak kalah istimewa. Satu di antaranya adalah pahala balasan berupa Surga. Dari sahabat Abu Hurairah radliyallahu ‘anhu dari Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, ia bersabda,

Umrah ke umrah merupakan kafarah (dosa) di antara keduanya. Sedangkan haji mabrur tiada balasan baginya kecuali surga.” (HR. Malik, Bukhari, Muslim, At-Tirmidzi, An-Nasai, Ibnu Majah, Al-Asbihani)

Hadist di atas menjelaskan tentang salah satu keutamaan ibadah haji. Kepada para sahabat dan umatnya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyampaikan bahwa di antara banyak hal baik yang akan didapatkan oleh kaum Muslimin dan Muslimat yang menunaikan haji adalah balasan berupa Surga. Allah Subhanahu wa Ta’ala akan menghadiahi balasan indah tersebut sebagai bentuk cinta dan kasih pada hamba-Nya yang telah dengan rela berkorban menunaikan ibadah haji. Bagaimana tidak? Haji sendiri bukanlah sebuah ibadah yang dapat dilakukan dengan mudah tanpa persiapan.

Dibutuhkan berbagai pengorbanan mulai dari waktu, tenaga, hingga materi untuk mewujudkannya. Maka dari itu, Allah menghadiahkan Surga bagi setiap hamba-Nya yang dengan suka rela memutuskan untuk menunaikan haji. Meski pun demikian, dibutuhkan syarat agar ibadah ini dapat diterima olej Allah Subhanahu wa Ta’ala yakni mencapai haji mabrur. Terkait mabrur, sejatinya banyak penafsiran dari berbagai ulama. Namun, jika maknanya disimpulkan secara umum maka haji mabrur adalah haji yang ditunaikan dengan penuh ketaatan pada Allah semata tanpa adanya niat bermaksiat.

Hal ini menandakan bahwa agar ibadah haji kita dapat diterima dan mencapai mabrur, maka kita harus bersungguh-sungguh dalam melakukannya. Bahkan, jika memungkinkan kita juga harus merelakan urusan duniawi semata-mata hanya untuk memusatkan hati dan pikiran demi beribadah pada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Semoga dengan langkah demikian dan upaya untuk menghindari berbagai perkataan keji dan perbuatan buruk, ibadah haji kita dapat mencapai mabrur sehingga pahala berupa Surga juga menjadi milik kita. Semoga kita termasuk dalam golongan orang-orang yang dimudahkan Allah untuk menunaikan haji, aamiin.